Beberapa waktu ini, Angele mulai melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang biasa. Ia menatap aksesori perak di punggung tangannya. Ornamen itu masih berpendar perak, namun entah mengapa sepertinya ornament itu semakin mengecil. Angele tak tahu apa yang terjadi.
'Ah, seharusnya aku menghabiskan lebih banyak waktu mempelajari Nekromansi… Jadi, sekarang aku bisa melihat jiwa-jiwa penasaran dan kutukan yang menjadi nyata? Aneh.'
Angele mengernyitkan alisnya dan menutup kembali tangannya dengan lengan baju.
DUAR!
Petir menyambar. Cahaya putih menerangi seluruh hutan sebelum bertabrakan dengan tanah.
Angele mencari lebih banyak informasi dari pemburu itu, lalu ia memutuskan untuk mencari tempat berteduh. Pemburu itu menyarankan Angele untuk pergi ke menara, dan Angele pun setuju. Ia segera mengikatkan kuda dan keretanya ke pohon besar.