Hua Jieyu melihat sosok Ye Futian semakin menjauh, air mata mengalir di wajahnya. Kemudian dia berbalik ke arah Elang Angin Hitam dan berkata, "Apakah kau juga akan menghalangiku untuk pergi?"
Elang itu menundukkan kepalanya dan berkata, "Maaf, ini perintah dari tuan."
"Jadi, apakah kau menganggap bahwa tidak apa-apa mengabaikan perintahku?" Hua Jieyu menatap ke arah elang itu dengan ekspresi dingin di wajahnya.
Elang Angin Hitam menggelengkan kepalanya. Elang itu kini terjebak di dalam situasi yang sulit. Ia tidak berani menentang perintah dari tuannya, namun dia juga tidak berani menyinggung kekasih dari tuannya. Itu adalah sebuah pemandangan yang menyedihkan untuk dilihat. Namun, ia tahu bahwa tuannya melakukan semua itu demi kekasihnya, dan karena itu ia memilih untuk terus menghalanginya.