Hua Yao menatap Qiao Chu dengan pandangan merendahkan yang dapat diartikan dengan, "Apakah kau bodoh?"
Fei Yan benar-benar memutar matanya melihat Qiao Chu yang tak tahu malu dan terus mengejeknya, "Ketika saat itu tiba, siapa yang menginginkan tulang tuamu yang berderit? Itu hanya akan menjadi benda tak berguna."
"Kakak Hua akan akan senang menyimpannya kan! Betul? Kakak Hua?" Qiao Chu bertanya, menjilat Hua Yao dengan mata menggemaskan di wajahnya.
Hua Yao bahkan menolak untuk melihatnya.