Jarak menuju kemah militer cukup jauh, sekitar ratusan mil di sebelah utara kota Jiang-Nan.
[SUARA GEMURUH~~] Perlahan kereta berhenti di stasiun sektor militer.
Para petarung dengan senjata lengkap tampak turun satu per satu dari kereta, jumlahnya sekitar dua puluh orang dan terbagi menjadi empat kelompok.
"Luo Feng, biasanya jika petarung pergi berburu monster, kita akan memasuki sektor militer dulu untuk mengisi perbekalan yang cukup" Chen Gu menunjuk ke arah sebuah menara setinggi 50 atau 60 meter yang berlapis baja, "Lihat kan menara itu? di Cina, bahkan di seluruh dunia, pihak militer membangun pangkalan di tengah gurun untuk tempat istirahat dan menyediakan perbekalan bagi para petarungnya. Keberadaan tempat ini ditandai dengan beberapa menara mercusuar. Dengan kata lain, ini menunjukkan rumah bagi kita, para petarung."
Luo Feng mengangguk.
"Pasukan palu api, kalian akan tinggal di sektor #E6 untuk beristirahat" seorang prajurit memberikan kunci kepada 'Gao Feng' kapten pasukan palu api, sambil tertawa dan menepuk bahu Gao dia berkata "Gao Tua, berapa lama rencanamu untuk berburu? Jika dapat sesuatu yang bagus, kamu boleh jual ke sekutu bawah tanah ku. Aku pasti akan memberimu harga yang bagus"
Meskipun sebagian besar staf disini memakai pakaian militer…
Faktanya, sebagian dari mereka berasal dari Dojo of Limits, Thunder Dojo, pasukan militer pemerintah dan sekutu bawah tanah. Walaupun mereka adalah pelayan di pangkalan militer, mereka berhak untuk membeli barang-barang berharga dari monster hasil buruan para petarung.
"Haha, pastinya" kata Gao Feng tertawa, "cepat dan bawakan makan siang untuk kami."
Pangkalan tempat perbekalan ini sebenarnya tidak begitu besar.
"E6, sebelah sana" Pasukan palu api dengan cepat menemukan bangunan tiga lantai berlogo 'E6'. Kuncinya berbentuk seperti kartu chip. Pintu pun terbuka begitu kartu chip digesekkan. Sebelum mereka meninggalkan pangkalan, kepemilikan bangunan ini menjadi hak mereka.
"Aku akan beristirahat sejenak, karena aku tidak bisa tidur dengan nyenyak semalam" kata Chen Gu sambil menyimpan dua kotak besi dan melompat ke sofa. Dia meregangkan persendiannya untuk membuatnya terasa lebih nyaman di sofa.
"Jika kalian ingin beristirahat, maka istirahat lah sekarang. Kita akan berangkat malam ini. Ingat, kalian nanti harus fokus" perintah kapten Gao Feng.
"Mengerti"
Zhang Ke 'Si Tombak' dan kakak beradik Pedang Bulan Kembar tertawa mendengarnya, karena mereka sudah paham aturan ini sejak lama.
"Berangkat malam ini?" kata Luo Feng terkejut.
"Luo Feng, apakah kamu tidak memperhatikan musim? Ini adalah akhir bulan September, musim terpanas sepanjang tahun. Berlari dengan membawa ratusan kilogram perbekalan saat siang hari? Berapa banyak pun air yang kau bawa, tidak akan cukup, jadi kamu harus minum dari sungai" Chen Gu tertawa melihat Luo Feng, "Tidakkah lebih baik berlari saat malam hari? Karena kita akan menghemat air"
Luo Feng tersenyum getir.
Meskipun dia telah membaca banyak artikel, dia tidak menyadari dan menyangka akan hal ini.
"Hm?" pandangan Luo Feng tertuju pada seseorang yang berada pada pangkalan, "Kak Chen, lihat, bukan kah itu Zhang Ze Hu?". Saat itu, seluruh tubuh Zhang Ze Hu dibalut perban, dan terlihat bercak darah pada karungnya, jelas dia sedang terluka dan sedang dalam masa pemulihan.
Chen Gu menoleh untuk melihatnya: "Ya, itu Zhang Ze Hu"
"Hei!" Chen Gu berjalan ke arah pintu dan berteriak, "Macan Gunung, apa yang terjadi denganmu? Bukankah kemarin kau baik-baik saja, bagaimana bisa sekarang kamu terluka parah?"
Zhang Ze Hu, yang sedang berjalan dan mengobrol dengan temannya, memutar kepalanya dan melihat ke arah Chen Gu dan Luo Feng di pintu. Dia begitu marah, giginya mulai gatal karena amarahnya berkecamuk, dia pun membalasnya dengan teriakan dan ejekan: "Chen si meriam api, pasukan palu apimu adalah pasukan elit, bagaimana mungkin kamu membawa seorang pemula seperti dia? Haha, aku berani bertaruh pasukan mu akan kalah!"
Pasukan elit biasanya tidak mau membawa seorang pemula.
Karena meskipun tingkat kebugaran tubuh si pemula itu bagus, tanpa pengalaman yang cukup, dia dapat mengacaukan di saat-saat genting dan membahayakan anggota veteran yang lain.
….
Mereka saling mengejek, sampai kapten 'Palu Kembar' Gao Feng berteriak, dan Zhang Ze Hu pun terdiam. Walaupun dia berani mengejek Chen Gu, namun dia tidak akan berani melawan Gao Feng! Karena Gao Feng menggunakan senjata tajam, sedangkan Chen Gu menggunakan senjata api.
Dengan menggunakan senjata api, meskipun kamu berada di peringkat teratas, kamu hanya akan mencapai peringkat 'dewa perang pemula', karena senjata api seperti pistol hanya akan membahayakan monster 'pemimpin tingkat bawah'.
Zhang Ze Hu sedikit lagi mencapai peringkat dewa perang.
"Sial. Aku tidak percaya Luo Feng bisa masuk ke dalam pasukan palu api." Kata Zhang sambil berjalan dengan teman-temannya, mulutnya terus saja mencerca, "Aku pikir dia akan masuk ke pasukan biasa. Dengan begitu, aku bisa memberinya pelajaran agar dia tahu konsekuensi berurusan dengan ku. Tetapi, sekarang dia berada di pasukan palu api!"
Giginya masih menggertak menahan amarah.
"Hei macan, anak muda yang berdiri di sebelah Chen Gu tadi, itukah Luo Feng yang membuatmu mengeluarkan 100 juta itu?" tanya pria paruh baya bermata-satu di sebelahnya.
"Ya, itu dia."
Mata Zhang Ze Hu berkilau tajam, "Kelinci kecil ini, aku tidak mengira dia akan begitu sombong. Setelah diskusi kemarin itu, agen keamanan langsung menyergap saudaraku! Anak ini pasti melaporkannya ke agen keamanan. Lantas aku harus mengeluarkan ratusan juta demi menebus saudaraku untuk mendapatkan peringkat 'sipil bintang satu'. Akan tetapi, setelah kejadian itu, saudaraku tetap dikurung selama beberapa bulan.
Dia teringat betapa terkejut dan ketakutannya Zhang Hao Bao, saudara laki-lakinya itu, saat ditangkap oleh agen keamanan, Zhang Ze Hu semakin murka.
Meskipun setelah mengeluarkan 100 juta untuk menebus saudaranya, tetap saja Zhang Hao Bai tidak dapat mengelak dari pahitnya berada di penjara selama beberapa bulan.
"Sudah, tidak apa-apa. Jangan terlalu dipikirkan. Membiarkan saudaramu itu berada dalam kesulitan juga baik untuknya" pria paruh baya bermata-satu itu sedikit tertawa, "Kamu harus menggunakan waktu ini untuk beristirahat. Luka mu juga harus sembuh dalam tiga hari, lalu kita akan berangkat dan tetap fokus pada pria tua itu. Setelah membunuhnya, pasukan kita akan semakin kaya".
"Baik" Zhang Ze Hu mengangguk dengan terpaksa, dan dia melihat sekilas ke arah bangunan 'E6' di kejauhan sambil mencibir, "Aku berani bertaruh, Luo Feng pasti akan mati atau menerima luka parah dalam percobaan pertamanya masuk ke hutan belantara!"
"Haha, kamu pasti begitu dendam padanya. Pastinya akan sulit untuk tidak terluka saat pertama kali masuk ke hutan belantara" kata pria tua bermata-satu sambil tertawa.
….
Memasuki tengah malam, keenam anggota pasukan palu api dengan senjata lengkap berangkat dari pangkalan dan mulai memasuki hutan belantara.
"Chen Gu, berikan kotak besi mu itu" perintah kapten Gao Feng.
"Haha, terima kasih kapten. Aku bisa membawanya sebentar, tapi tidak untuk waktu yang lama" kata Chen Gu sambil memberikan satu kotak besi besar kepada kapten Gao Feng. Gao Feng dengan mudah mengambilnya dengan satu tangan dan membawanya di punggung. Beratnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan kekuatan yang dimiliki anggota terkuat di pasukan palu api itu, Gao Feng.
[KA!]
Chen Gu membuka kotak lain yang berisi senapan berwarna abu-abu di dalamnya. Bagian depan senapan itu berlapis logam yang berkilau. Selain senapan, ada banyak sekali peluru yang tersusun rapi memenuhi sisi kotak. Jelas menunjukkan jumlah peluru yang sangat banyak.
"Kakak Chen, senapan jenis apa ini?" Tanya Luo Feng penasaran.
"Tipe m81, kaliber 12.7mm. Ini dapat menembakkan 50 sampai 300 kali per menit, bisa disesuaikan" kata Chen Gu tertawa puas, "Semua senapan ini terbuat dari campuran logam Ke-Luo tingkat ketiga, jadi meskipun ini menembakkan peluru terus-menerus tetapi tidak mengurangi tingkat akurasinya."
Luo Feng penasaran : "Kak Chen, mengapa kamu tidak menggunakan meriam dewa-api? Bukankah senapan meriam dewa-api yang paling kuat?"
"Dasar kau anak baru!" Chen Gu melotot.
Si Tombak 'Zhang Ke' tertawa disampingnya sambil berkata: "Luo Feng, seri mesin senapan meriam dewa-api tentu saja sangat kuat. Tetapi itu membutuhkan jumlah peluru yang luar biasa banyak. Mesin tersebut bisa menembakkan 7000 kali dalam satu menit, bahkan ada yang lebih cepat lagi. Kamu tahu apa artinya? 7000 tembakkan dalam satu menit, dan peluru yang dapat membunuh pemimpin monster level bawah beratnya paling ringan 50 gram! Sepuluh ribu peluru beratnya mencapai 500 kg!"
"Berlari ratusan mil dengan membawa beban 500kg amunisi di punggungmu. Dan ketika kamu membunuh monster, dalam satu menit saja meriam dewa-apimu itu sudah menghabiskan seluruh pelurunya" Zhang Ke tertawa dan melihat ke arah Luo Feng, "Jadi bagaimana menurutmu? Apakah meriam dewa-api itu cukup bagus?"
Luo Feng tercengang.
Dia benar-benar tidak mengerti hal ini. Ya, berat peluru itu adalah masalah besar. 7000 peluru dalam satu menit, berapa banyak yang harus dibawa untuk sekali perjalanan?
"Mengangkut peluru dalam jumlah besar bersama dengan meriam dewa api hanya dapat dilakukan oleh tentara atau jika kita berhadapan dengan monster jenis tertentu. Biasanya orang-orang seperti kita ini tidak akan menggunakan senjata jenis itu, karena kita tidak memiliki peluru sebanyak itu." Chen Gu mentertawakan dirinya sendiri, "Saat ini aku membawa 10.000 peluru dan bahkan perlu bantuan kapten untuk membawanya."
Chen Gu sudah siap dengan rantai peluru yang membungkus seluruh tubuhnya dan memegang senapan mesin. Bersama dengan Luo Feng, keduanya berada di tengah pasukan, dilindungi oleh anggota lainnya.
Kakak beradik pedang bulan kembar berada di barisan paling depan.
Kapten Gao Feng dan Zhang Ke di paling belakang.
"Kita akan melewati sepanjang jalan ini. Setelah tiga hari, harusnya kita sudah sampai tujuan --- #0201 kota setingkat negara.", kata kapten Gao Feng, namun Luo Feng tidak dapat mengalihkan pandangannya dari jalan layang di hadapannya. Bagi penduduk yang tinggal di kota, jalan layang hanya ada dalam cerita.
Jalan yang berada di bawah mereka sudah hancur; retak di beberapa bagian.
Di depan mereka, banyak sekali mobil, karavan atau truk yang rusak terbelah sepanjang jalan. Bahkan ada beberapa ban rusak yang tergeletak. Terkadang, ada bekas darah yang mengering di lantai.
"Ayo!"
Cahaya matahari terbenam menyinari kesunyian sepanjang jalan yang telah rusak selama puluhan tahun ini. Keenam anggota pasukan palu api melanjutkan perjalanannya.
[RAUNGAN ~~~]
[RATAPAN~~]
Gelombang demi gelombang lolongan monster terdengar dari dua tempat dan telah menghancurkan desa-desa yang berada di sisi jalan. Bahkan Luo Feng dapat melihat beberapa monster. Kelima anggota pasukan palu api tampak tenang, tetapi Luo Feng sangat tegang…karena dia bisa merasakan kehadiran monster dimana-mana.
"Hm.. Luo Feng, disana ada babi hutan bertanduk. Aku serahkan itu padamu" suara kapten Gao Feng terdengar, "Ini akan menjadi pertempuran pertama mu!"
"Luo Feng, ini adalah pertempuran pertama mu, jadi berhati hatilah dan jangan sombong. Monster-monster ini lebih ganas dibandingkan monster di pangkalan militer" Chen Gu mengingatkan dengan sungguh-sungguh. Luo Feng tertawa, dia tahu kalau Kak Chen khawatir padanya. Di pasukan palu api ini, dia memang berteman dekat dengan Chen Gu dan Zhang Ke, yang sama-sama berasal dari sektor Ming-Yue.
Sedangkan untuk kapten Gao Feng dan Wei Jia bersaudara...
Mereka merupakan anggota baru dan belum begitu dekat, jadi agak sulit untuk mendapatkan pengakuan Gao Feng dan kelompoknya.
"Semoga beruntung, Luo Feng. Dengan kecepatan dan kecepatan reaksi mu sekarang, kamu sudah berada pada level 'Petarung Tingkat Atas'. Kekuatanmu juga hampir mencapai level itu. Seharusnya tidak ada masalah menghadapi monster babi hutan bertanduk ini" kata Zhang Ke, yang secara mengejutkan juga memberinya semangat.
Tiga anggota lainnya, yaitu kapten Gao Feng dan Wei Jia bersaudara menatap Luo Feng.
[CHI!]
Luo Feng mengeluarkan pisau hantunya. Dengan tangan kirinya memegang perisai, dan tangan kanannya menggenggam pisau hantu, dia tersenyum sambil berkata: "Kapten, kakak Chen, lihat aku akan menangkap tanduk babi hutan itu". Luo Feng pun langsung pergi dalam sekejap.
Mereka memperhatikan Luo Feng pergi.
"Kapten, tidakkah menurutmu memberinya monster babi hutan tingkat F terlalu berlebihan untuk pertarungan pertamanya?" Chen Gu tidak dapat menahan komentarnya, "Meskipun pasukan kita harus teruji kemampuannya, proses ini harus dilakukan secara bertahap. Aku rasa dengan memberinya monster peringkat G di awal akan lebih baik"
"Ya, kita tidak bisa memaksakannya" kata Zhang Ke menambahkan.
"Tidak ada yang salah dengan perintah dari kapten" kata saudara tertua Wei Jia, 'Wei Tie' berkata dengan lirih, "Tingkat kebugaran tubuh Luo Feng tidak jauh jika dibandingkan dengan monster itu. Meskipun ini akan sedikit sulit, seharusnya dia dapat mengalahkan monster itu dengan sedikit luka".
"Tapi ini pertama kalinya Luo Feng memasuki hutan belantara" kata Zhang Ke tidak yakin.
"Memangnya kenapa kalau pertama kali? Aku tidak mau dia menjadi beban. Jika ya, bagaimana kita dapat memburu monster yang lebih kuat dengan adanya seorang pemula?" Wei Qing mengernyitkan dahinya.
Saat ini ---
Dari lima anggota veteran pasukan palu api, Chen Gu dan Zhang Ke jelas membela Luo Feng, sedangkan Wei Jia bersaudara belum sepenuhnya percaya padanya.
"Sudah berhentilah berdebat" Gao Feng angkat bicara.
Chen Gu dan yang lainnya lantas terdiam.
"Mari kita lihat saja, dan bicara lagi nanti setelah pertempuran Luo Feng dengan babi hutan bertanduk itu" kata Gao Feng tanpa ekspresi.
...
Seperti seekor jaguar yang lincah, Luo Feng berlari ke belakang mobil yang terguling di jalanan. Dari sana, dia dapat melihat keberadaan si babi hutan bertanduk yang tidak terlalu jauh darinya. Bulunya berwarna hitam, dan setiap helainya seperti jarum. Dan tanduk nya seperti mata pisau!
Di bawah sinar matahari sore, ujung tanduknya menggambarkan rasa dingin yang membekukan.
Jika babi hutan berbulu besi yang ada saat ujian petarung lalu terlihat seperti palu yang berat dan ganas, kali ini babi hutan bertanduk lebih seperti makhluk yang kokoh dan fleksibel.
"Ini adalah pertarungan pertamaku, sebaiknya aku memberikan pertunjukkan yang bagus"
"Aku dapat bergabung dengan pasukan palu api hanya karena dua alasan: atas permintaan Kepala instruktur Zhu Ge, tetapi yang lebih penting adalah karena bantuan kakak Chen dan kakak Zhang". Luo Feng sangat paham akan satu hal: sangat sulit bagi seorang pemula untuk bergabung dengan pasukan petarung elit. Kapten Gao Feng dan Wei Jia bersaudara pasti curiga padaku, maka aku harus membuktikan kemampuanku pada pertarungan ini!"
Luo Feng melihat ke arah babi hutan bertanduk yang sedang mencari mangsa itu.
Tiga level H, G, F merupakan masing-masing sebutan untuk prajurit level bawah, menengah dan atas. Jelas, babi hutan bertanduk yang ada di depan sudah mendekati level F.
[lolongan ~~ lolongan ~~]
Babi hutan bertanduk itu meraung-raung sambil mengamati sekelilingnya dengan tatapan pembunuh.
"Dia menemukan ku". Jantung Luo Feng berdegup kencang, dan dia tampak bersemangat.
[BOOM!] Babi hutan bertanduk terbang dengan ganas ke arahnya, bagai mobil tank dengan kecepatan tinggi. Dia menabrak mobil hummer yang terbalik, tepat berada di depan Luo Feng. Luo Feng lari tergesa-gesa seperti kera lincah, dan dengan sebuah dentuman, mobil hummer itu meledak dan terguling beberapa kali di jalanan. Mobil hummer yang usang itu akhirnya hancur, dan bannya terguling di jalanan beberapa kali hingga akhirnya berhenti.
Setelah beberapa kali menghindar, Luo Feng berhadapan langsung dengan babi hutan bertanduk itu.
"Mati lah kau, binatang!" teriak Luo Feng memekik.
Bagai kilat, dia menembak ke arah babi hutan bertanduk itu, dan seketika pisau hantu yang ada di tangannya melesat ke kepala babi hutan bertanduk. Sepertinya babi hutan bertanduk yang baru saja menabrak mobil hummer tadi tidak punya cukup waktu untuk menghindar, namun tepat saat Luo Feng menghampirinya----
[XIU]
Sebuah bayangan hitam bergerak menuju ke arah Luo Feng.
"Cepat sekali". Luo Feng terkesima, dan dengan satu langkah, hampir saja dia tidak dapat menghindari bayangan hitam itu. Bayangan hitam itu adalah ekor dari babi hutan bertanduk yang menyerupai cambuk baja.
"Puff!" "Puff!"
Setelah menarik kembali ekornya, babi hutan bertanduk itu bergerak dengan gesit dan terbang menuju Luo Feng. Badannya yang kasar, cakar seperti baja dan tanduk yang tajam seperti pisau langsung menuju ke arahnya.
"Sial, babi hutan ini cepat sekali" Luo Feng mundur selangkah dan dia mengangkat perisai di tangannya.
[BAM!]
Perisai dan cakar babi hutan bertanduk beradu dengan ganas. Dalam tabrakan itu, Luo Feng menggunakan kekuatannya untuk kembali lompat dan berguling bangkit. Babi hutan bertanduk itu kemudian mengejarnya, Luo Feng berguling ke arah truk yang rusak, dan dengan sekejap dia bergerak ke belakang truk tersebut.
Dengan truk yang menghalanginya, babi hutan bertanduk itu tidak mampu menggapai Luo Feng.
Setelah melihatnya dari kejauhan, kelima anggota pasukan palu api mengangguk bersamaan.
"Kapten, bukan kah Luo Feng memiliki refleks yang baik" kata Chen Gu tertawa.
Kapten Gao Feng tersenyum sambil mengangguk: "Ya dia hebat. Ku pikir dia akan kesulitan menghadapi babi hutan bertanduk itu untuk pertama kalinya! Aku tidak mengira refleksnya akan begitu baik. Kemampuan dasarnya juga sangat baik, perisai penghalangnya dilakukan dengan sangat cermat, dan gerakannya mengalir bagai air. Luo Feng bahkan tidak terluka sedikitpun dengan serangan babi hutan bertanduk yang bertubi-tubi! Hebat!"
Ekspresi dingin Wei Jia bersaudara akhirnya sedikit pudar.
"Wei Tie, Wei Qing, Luo Feng sangat hebat bukan" kata Zhang Ke sambil tersenyum.
"Pertarungan ini belum selesai, jadi belum dapat kita katakan demikian" kata Wei Tie dingin.
Kelima anggota pasukan palu api melanjutkan menyaksikan pertarungan antara Luo Feng dan babi hutan bertanduk.
....
Luo Feng berkonsentrasi keras dan berpikir dalam hati: "Babi hutan bertanduk ini sangat berbahaya; di awal dia sengaja membuatku berpikir kalau dia lemah. Dan tiba-tiba dia menggunakan ekornya untuk menyerangku dan mendorongku dengan cakar dan tanduknya. Ini adalah pertarungan yang sangat menegangkan. Beruntung aku telah berlatih teknik Pisau Petir Sembilan Tingkat beberapa hari terakhir, jadi aku dapat mengontrol seluruh kekuatanku dengan lebih baik!
Dia telah berlatih Pisau Petir Sembilan Tingkat selama satu bulan ini.
Sepertinya Luo Feng perlu menggunakan kekuatan spiritualnya untuk dapat lolos dari rentetan serangan babi hutan bertanduk itu tanpa luka sedikitpun.
[AUM~~] Babi hutan bertanduk itu meraung, dia tidak bodoh dengan menabrak truk itu, melainkan melompat ke atasnya dan berlari tepat ke arah Luo Feng.
"Kurang ajar! mati lah kau sekarang!"
Luo Feng menendang roda yang ada di sebelahnya dengan sangat kencang, seolah diluncurkan oleh sebuah ketapel, roda itu melayang tepat ke arah babi hutan bertanduk. Bahkan makhluk itu tidak memperlambat langkahnya; dia hanya menundukkan kepalanya sedikit. Tanduk tajam di kepalanya tidak ada duanya, dengan mudah membelah roda tadi menjadi dua, kemudian jatuh.
Luo Feng bergegas ke arah babi hutan bertanduk itu setelah menyingkirkan roda.
[AUM~~] Tepat setelah menendang jauh roda tadi, babi hutan bertanduk memutar kepalanya dan mengarahkan tanduknya tepat ke arah Luo Feng.
"Mati kau!"
Kemudian, Luo Feng membuat gerakan berputar dengan sangat fleksibel seperti kupu-kupu dan nyaris tidak dapat menghindari tanduknya. Sambil berputar, pisau hantu yang ada di tangan Luo Feng, dengan bantuan tenaga rotasi, menebas seketika! Pisau hantu itu bahkan bergerak lebih cepat ketika berputar!
"puff!"
Secepat kilat, pisau yang berputar itu langsung menebas kepala babi hutan bertanduk. Luo Feng dapat merasakan dengan jelas kekuatan dan ketangguhan babi bertanduk itu. Tidak ada peluru biasa yang bisa menembusnya.
Darah segar mengalir keluar dari kepalanya, dan setelah menyayat sedalam 5cm kepala babi hutan bertanduk itu, pisau Luo Feng tidak mampu lagi menembusnya.
[RAUNGAN~~] babi hutan bertanduk itu meraung-raung lepas kendali, dan dengan ganasnya monster itu memutar kepalanya untuk menyerang Luo Feng.
Babi hutan bertanduk yang terluka itu bahkan lebih menakutkan!
.....
"Apa?!"
"Seperti jurus tangkas sakti!"
Wajah Wei Jia bersaudara itu terkejut.
"Dia dapat menghindari tanduknya dengan sangat baik!" kata saudara yang lebih tua 'Wei Tie', "Luar biasa. Dan dia berani menghadapi langsung babi hutan bertanduk seperti itu. Apakah dia tidak takut tanduknya akan menembus badannya? Hebat. Apakah ini sebuah keberuntungan semata, atau memang dia sebenarnya memiliki kemampuan?"
Gerakannya sebenarnya sederhana, hanya saja itu dapat menggambarkan teknik yang dikuasai Luo Feng.
"Bagus"
"Mempesona" Chen Gu dan Zhang Ke tak mampu menahan pujiannya.
"Anak ini, jelas punya kekuatan" Gao Feng tertawa, "Dalam situasi yang berbahaya seperti ini, dia berani melakukan hal seperti itu, dan bahkan berhasil. Teknik yang dimilikinya di atas rata-rata! Perkiraan waktunya juga baik, namun... kekuatan hidup babi hutan bertanduk ini sangat kuat. Membunuh babi hutan bertanduk ini jelas bukan tugas yang mudah"
Kelima anggota pasukan palu api, termasuk Wei Jia bersaudara tersenyum.
Mereka berlima kembali menyaksikan pertarungan itu dari kejauhan, pertarungan antara Luo Feng dan babi hutan bertanduk yang gila!
Anda mungkin juga menyukai
Komentar Paragraf
Fitur komentar paragraf sekarang ada di Web! Arahkan kursor ke atas paragraf apa pun dan klik ikon untuk menambahkan komentar Anda.
Selain itu, Anda selalu dapat menonaktifkannya atau mengaktifkannya di Pengaturan.
MENGERTI