"Jangan bicara omong kosong."
Detik berikutnya, Qiao Fei menggunakan tindakannya untuk membuktikan betapa dia peduli.
Dia dengan lembut menutup mulut Lu Yan dengan bibirnya. Itu benar-benar gerakan yang lembut.
Lu Yan tertegun oleh ciuman yang tiba-tiba itu.
Kemudian, dia menjawab dengan antusias.
Meskipun dia tidak pernah memperlakukan Qiao Fei dengan baik, atau lebih tepatnya, dia selalu menyiksanya, Lu Yan hanya mencintai satu pria dalam hidupnya, dan dia tidak berniat menggantikannya.
Dia tahu betapa Qiao Fei mencintainya.
Dia bahkan merawatnya lebih dari profesor.
Pada tahun-tahun itu, Lu Yan terluka, dirawat di rumah sakit, menjalani operasi, ditembak, dan harus mengalami krisis keuangan. Itu adalah waktu yang sulit bagi kelompok tentara bayaran untuk didirikan.
Qiao Fei adalah orang yang menemaninya melewati masa sulit ini.
Dia tidak akan pernah menyerah pada cinta yang telah mengalami asam garamnya kehidupan.