"Shen Manting."
Shen Luo'an tiba-tiba memanggil sambil mengarahkan pandangannya pada wanita itu.
Shen Manting mengabaikannya. Dia menekan tombol di alat itu dan menurunkan tirai yang menahan sinar matahari.
"Apa kau tidak dengar aku sedang memanggilmu?"
Shen Manting mendengus saat berbalik untuk mengambil popok. "Untuk apa?"
"Kemarilah."
"Kenapa aku harus menurutimu?"
"Karena apa yang telah kau lakukan padaku tadi malam," Shen Luo'an berdiri dan berjalan ke arah wanita itu. "Aku ingat aku mengenakan pakaian berlapis-lapis tadi malam, tapi ketika aku bangun di pagi hari, aku ditelanjangi hingga celana dalamku. Apa kau mengambil keuntungan dariku?"
Shen Manting mencibir padanya dengan acuh tak acuh. "Apa kau tidak merasa malu pada dirimu sendiri? Aku sibuk mengurus dirimu tadi malam. Kau tidak bisa bangun dari bak berendam dan mengoleskan sampo ke rambutmu. Apa kau tidak ingat?"