Waktu berjalan sangat lambat seperti siput.
-
Ye Qianqian menghabiskan hari Minggu dengan tidur seharian. Ketika akhirnya dia terbangun, hari sudah petang.
Sinar matahari terbenam yang redup membuat semua yang berada di sekitarnya terlihat seperti dilapisi oleh sebuah kerudung abu-abu.
Tidak ada satu pun lampu di apartemen itu yang dinyalakan, dan Fang Tongtong belum pulang.
Ye Qianqian memandangi pemandangan di depannya. Perasaan hampa melanda hatinya.
Tanpa alasan yang jelas, dia tiba-tiba merasa seolah-olah dirinya telah ditinggalkan oleh seluruh dunia.
Sendirian dan sunyi ….
Dengan hati yang terasa sakit, dia mengambil ponselnya dan melihat jam. Waktu menunjukkan pukul 7 malam.
Ye Qianqian membuka daftar kontaknya dan menekan sebuah nomor yang sudah sangat akrab bagi dirinya.
Telepon itu dijawab dengan sangat cepat. Ada saat hening sejenak sebelum suara Shen Zhilie terdengar.