Cheng You meletakkan pompa ASI itu di payudaranya, dan ternyata memang ada air susunya. Dia merasa lega. Dengan segera, dia mendapatkan setengah botol, dan Su Qianci dengan lembut memberikannya kepada bayi itu. Makhluk mungil itu akhirnya berhenti menangis. Dengan wajah kecilnya yang merah dan tangan kecilnya yang mengepal, dia menyedot susunya dengan susah payah.
"Orang tuamu mengatakan mereka akan datang, kan? Di mana Rong Rui? Ke mana dia pergi, meninggalkanmu sendirian."
"Mereka belum datang. Tadi malam air ketubanku pecah. Rong Rui sudah menghubungi mereka. Dia pergi untuk membelikanku makanan dan belum kembali." Cheng You merasa bahwa Su Qianci sangatlah menolong. Saat melihat bahwa setengah botol susu tersebut hampir habis oleh makhluk mungil itu, Cheng You berdecak-decak dan berkata, "Makhluk mungil ini bisa makan."
Su Qianci tersenyum. "Itu berarti dia berada dalam keadaan sehat. Sekarang ayo kita minta susu lagi."
Setelah botolnya ditarik keluar, bayi itu mendengus, tetapi tidak menangis. Sambil mengayun-ayunkan lengan kecilnya, matanya setengah terpejam. Dia sangat menggemaskan.
Su Qianci menggoda makhluk mungil itu dan berkata, "Menikahlah dengan Dasu-ku di masa yang akan datang. Cantik sekali."
"Dasu-mu sangat pemilih. Aku bertanya padanya tipe gadis apa yang dia sukai beberapa waktu yang lalu, dan bertanya apakah dia menaksir seorang adik perempuan di TK. Bisakah kau menebak apa yang dia katakan?"
"Apa?" Saat membahas putranya, Su Qianci tidak bisa menahan senyumnya.
Cheng You berkata, "Dia berkata: 'Adik perempuan? Ersu sudah cukup menyebalkan. Aku akan mencari wanita seperti ibuku.'"
Mendengar itu, Shuang Yu juga tertawa.
Su Qianci hendak mengatakan sesuatu, tetapi kemudian pintu bangsal terbuka.
Rong Rui masuk membawa sebuah kotak karton yang cantik dan merasa terkejut saat melihat Su Qianci. "Kenapa kau ada di sini? Apakah tidak sibuk di perusahaan hari ini?"
"Sibuk, tapi aku sudah menyerahkan segalanya kepada Li Jinnan. Sekarang aku akan menjemput anak-anak dari sekolah." Su Qianci melihat arlojinya. "Oke, waktunya hampir habis. Aku harus menjemput anak-anak. Ini bayinya."
Rong Rui mengambil bayi itu dengan hati-hati. Bayi itu lembut. Saat menggendong bayinya, dia merasa takut kalau dirinya akan menjatuhkan bayi itu. Tapi senyum di wajah pria itu tidak bisa disembunyikannya. Hal itu terlihat agak konyol.
Su Qianci melihat Rong Rui seperti ini, dan tanpa sadar memikirkan bagaimana raut wajah Li Sicheng ketika suaminya itu mengetahui bahwa dirinya mengandung anak kembar. Dia masih bisa melihat ekspresi wajah Li Sicheng. Seperti orang bodoh. Matanya menjadi meredup. Terdapat rasa iri di mata Su Qianci, dan dia melambaikan tangannya pada Cheng You, "Aku pergi."
"Hati-hati."
——————————
TK Matahari Kecil.
Di dalam taman kecil yang berwarna-warni, anak-anak yang sedang berlarian ke sana kemari. Beberapa anak perempuan berusia tiga atau empat tahun berkumpul bersama untuk bermain di kolam pasir. Salah satu dari mereka mengenakan sebuah rok model putri yang mengembang berwarna merah muda dan duduk di kolam pasir dengan kaki kecilnya yang telanjang. Dengan pasir di wajahnya, anak itu memiliki sepasang mata berbentuk kacang almon yang besar, bulu matanya panjang dan tebal, dan bibir merah muda yang penuh dan indah. Rambutnya dikuncir buntut kuda. Beberapa helai rambut berwarna terang terlalu pendek untuk diikat dan berkibar ditiup angin. Saat ini, dia sedang memegang sebuah sendok kecil ke arah sebuah boneka, berkata dengan nada lembut penuh cinta keibuan, "Ayo, ibu akan menyuapimu, aaaa ~~"
Guru muda itu datang menghampiri dan memanggil, "Li Jianqian, Li Jianyue, seseorang datang menjemputmu!"
"Ah, ibuku sudah di sini!" Suaranya manis dan lembut.