Asosiasi Seribu Emas, Kota Yan.
"Sudah kubilang, kami punya kandidat yang lebih baik. Makanya, kau tidak perlu ikut di Duel Kolam Kahyangan," ujar Xia Zhilan dingin sambil menatap pada pemuda berbaju biru di aula besar.
"Zhilan, aku tahu kalau kau tidak percaya padaku, tapi Duel Kolam Kahyangan akan dimulai. Meski aku tidak termasuk golongan terbaik di antara anggota muda di Kota Yan, aku bukan orang yang bisa digantikan dengan mudah. Bukan saatnya kau mengomel." Wajah pemuda yang tampak feminin itu sedikit tertekuk mendengar kalimat Xia Zhilan. Tapi tak lama kemudian, sebuah senyum tertoreh di wajahnya saat menatap gadis menggoda di depannya. Jauh di dalam matanya terdapat sedikit nafsu.