Bab 25: Kamu Maju, Aku Mundur

"Dan untuk pertama kalinya aku menginginkan seorang wanita."

Setelah mengucapkan perkataan itu, Li Zhicheng mengangkat kepalanya dan menatap Lin Qian.

Seperti yang diharapkan, rona pipinya menjadi semakin merah. Bahkan telinganya seperti dicat merah. Sepasang mata yang biasanya terlihat cerdas kini berkedip tak menentu dan melesat secepat anak panah ke sekeliling ruangan dalam upaya menghindari tatapan atasannya itu.

Li Zhicheng pun terdiam sesaat. Dia mengangkat cangkir tehnya tak bersemangat dan menundukkan kepalanya untuk menyeruput tehnya dengan santai.

Tidak perlu dikatakan lagi bahwa dia menyukai Li Zhicheng di dalam hatinya. Di malam kerusuhan itu, setelah keduanya harus berurusan dengan para perusuh, dia memandang Li tepat di matanya dengan mata basah yang bersinar memancarkan perasaan pelik - perasaan yang belum dicerna sepenuhnya di dalam kepalanya.