"Oh astaga!"
Lu Jingli mendengar auman itu saat dia hampir terlelap. Dia melompat turun dari ranjangnya dan melihat sebuah bayangan besar di luar jendela kamarnya menutupi dirinya.
Lu Jingli merasa terintimidasi ketika dia melihat seekor harimau putih besar, terutama melihat matanya yang dingin.
Harimau putih itu mengaum lagi pada Lu Jingli yang ketakutan.
"Kak! Kakak ipar! Ada hantu! Bukan …. Ada harimau …. Seekor harimau hidup …."
Lu Jingli bahkan tidak peduli untuk mengenakan celana pendeknya. Dia berlari keluar dari kamar tidurnya dan berlari ke lantai atas.
….
Auman barusan cukup kuat untuk meretakkan batu, membangkitkan naluri bertahan yang menakutkan pada semua orang. Perasaan takut karena berada di posisi mangsa dalam rantai makanan harimau.
"Kak, Kakak ipar, masalah besar, masalah besar!" Lu Jingli terus berteriak sampai dia tiba di lantai dua.
Lu Tingxiao dan Ning Xi sudah berada di luar kamar tidur mereka.