Lu Jingli cemberut. "Kamu benar-benar mengerahkan semuanya untuk hal ini. Apakah kamu pernah memikirkan apa yang harus dilakukan kalau kamu gagal?"
Ning Xi mengangkat bahu dan berkata dengan tidak peduli, "Apa yang dapat kulakukan kalau itu terjadi? Aku hanya perlu memukulmu untuk melepaskan kemarahanku."
"Hei! Kamu baru saja mengatakan kalau aku adalah adik iparmu yang tercinta dan tidak akan menyiksaku!"
Mereka berdua terus bercakap-cakap selama beberapa waktu, ketika mendadak Lu Jingli terkejut lagi saat menghitung jarinya. "Mati! Mati, mati, mati!"
"Mengapa kamu mati?" Ning Xi menatapnya dengan bingung.
"Hari ini adalah hari ketujuh kamu berkencan dengan kakakku! Hari ketujuh, ya kan!?" Lu Jingli terlihat seakan-akan kiamat akan segera tiba.
"Ya, ada apa dengan itu?" Ning Xi masih bingung.