Mata Ning Xi bertatapan dengan mata pria itu yang hitam kelam. Dia berdiri di sana dengan ketakutan dan sedikit histeris, takut mendekati Lu Tingxiao.
Lu Tingxiao menyalakan sebatang rokok dan bersandar di pintu sambil mulai sedikit relaks. Barulah Ning Xi merasa lebih nyaman untuk maju mendekatinya saat suasana sudah tidak setegang sebelumnya.
Ning Xi melewati Lu Tingxiao secepat kilat. "Wuss" dan masuklah dia, meninggalkan bayangannya, hampir seperti seorang ahli bela diri di dalam serial televisi.
Di tengah-tengah ruangan, Ning Xi sedikit tertegun.
Tidak ada apa pun yang berubah di dalam kamarnya. Majalah fashion yang berantakan menutupi ranjangnya, matras yoga yang digulung tergeletak di atas lantai, pensil alis yang dia jatuhkan di lain hari masih ada di sana, dan bahkan posisi patahan pensil itu masih tetap sama ….