"Kakak, kita tidak dapat melanjutkan seperti ini, bagaimana kalau kita menelepon Ning Xi untuk datang?"
"Kita tidak dapat menelepon dia," jawab Lu Tingxiao dengan dingin
Lu Jingli berusaha sebisanya untuk membujuk Lu Tingxia. "Kakak, Harta Kecil seorang anak, bukan pegawai di tempat kerja. Jangan terlalu keras padanya, tidak ada salahnya memanjakan dia sedikit. Mana ada anak yang tidak pernah mengamuk?
"Ini bukan tempatmu untuk mengajariku bagaimana cara membesarkan anakku." ekspresi Lu Tingxiao sedingin es. Sepertinya dia bertekad tidak akan membiarkan Harta Kecil terbiasa untuk berulah supaya mendapatkan apa yang dia inginkan.
Lu Jingli benar-benar dibuang pusing, berada di tengah-tengah pasangan ayah dan anak ini.
Jika situasinya semakin tidak terkendali lagi, dan kedua orang tuanya mendengar tentang ini, maka fakta bahwa dia membawa Harta Kecil ke sebuah bar anggur akan ketahuan saat mereka mencari tahu lebih dalam.
Tuhan, cepatlah seseorang datang dan menyelamatkan dia!
Sementara Lu Tingxiao berusaha menangkap Harta Kecil, dengan sembunyi-sembunyi Lu Jingli buru-buru mengirimkan sms pada Ning Xi
….
Malam itu, Ning Xi sedang di rumah membaca naskahnya sambil berkirim pesan daring dengan beberapa orang bersamaan.
Raja Peri Jahat: Ning Xi kecil tak bisakah kau mengganti nama
Kesepian Bagai Panah Tak Berakhir Di Kehampaan: dan Raja Peri Jahat tidak membuat mataku sakit? Kau punya nyali untuk mengkritikku?
Raja Peri Jahat: Uhuk, aku akan kembali bulan depan, datanglah ke bandara untuk menjemputku!
Kesepian Bagai Panah Tak Berakhir Di Kehampaan: Tidak akan pergi, sibuk.
Raja Peri Jahat: Datang & jemput aku!
Kesepian Bagai Panah Tak Berakhir Di Kehampaan: Aku bilang aku sibuk!
Raja Peri Jahat: Kamu akan datang atau tidak?
Kesepian Bagai Panah Tak Berakhir Di Kehampaan: Pihak lain tidak mau bicara dengan mu dan melemparkan anjing padamu
Raja Peri Jahat: Pihak lain menangkap anjingmu dan merusaknya.
Kesepian Bagai Panah Tak Berakhir Di Kehampaan: Si anjing merasa sekan-akan ditusuk sebuah jarum.
Raja Peri Jahat: An****! Bagaimana mungkin kau lebih kotor dari aku! Lagian, yang kau katakan adalah jarum!
Kesepian Bagai Panah Tak Berakhir Di Kehampaan: Kau yang memulainya, Aku tidak akan berdebat lagi denganmu, aku masih harus melihat naskahku.
Raja Peri Jahat: Itu hanya sebuah peran kecil, apa yang harus dilihat! Dulu kita pernah berkencan, apakah kau benar-benar tanpa perasaan?
Kesepian Bagai Panah Tak Berakhir Di Kehampaan: Aku pernah berkencan dengan banyak orang, kau yang nomor berapa?
Raja Peri Jahat: Ning Xi kecil! Tunggu saja!
Ning Xi mematikan komputernya untuk konsentrasi pada naskahnya.
Setelah membaca selama beberapa saat, tiba-tiba telepon selulernya berbunyi dan menunjukkan ada telepon dari nomor yang tidak dikenalnya.
Dia khawatir kalau itu dari tim produksi, sehingga dia langsung mengangkat teleponnya.
"Halo, Ning Xi, tolong!!"
"Kau adalah…"
"Aku Lu Jingli, tolong datang segera ke Istana Platinum. Sesuatu terjadi pada Harta Kecil!"
"Apa? Ada apa dengan Harta Kecil?" tanya Ning Xi langsung gelisah.
"Ketahuilah ini keadaan darurat, jadi tolong cepatlah, cepat… Kakak, kak, kak, bisakah kau tenang… anak itu masih kecil… Harta Kecil, Harta Kecil, kau tidak boleh memecahkan itu… ah…"
Lu Jingli terdengar sangat serius, dan suara barang jatuh dan pecah berantakan terdengar lewat telepon sehingga membuat Ning Xi lebih gugup lagi. Dia terburu-buru berganti baju, sambil menjawab, "Aku dalam perjalanan!"
Dia sendiri tidak tahu apa yang salah dengannya, tapi dia tidak bisa duduk diam saat mendengar sesuatu terjadi pada Harta Kecil.
Dia baru mengenal Harta Kecil selama beberapa hari, tapi dia sudah tidak dapat melepaskan Harta Kecil dari hatinya.
Istana Platinum cukup jauh; menyetir mobil memerlukan waktu sekitar empat puluh menit. Khawatir kalau itu terlalu lama, Ning Xi mengeluarkan sepeda motornya dari dalam garasi dan mengebut ke tujuan.
Walau seharusnya diperlukan waktu empat puluh menit, hanya ditempuh dalam waktu sepuluh menit.
Dia berasumsi Lu Jingli sudah memberitahu para petugas keamanan, dan setelah memberikan namanya pada mereka, Ning Xi langsung diizinkan masuk. Dia secepatnya menuju Villa no.8, di mana seorang pelayan sudah menunggu dia.