Merias diri di depan cermin, menyisir rambut dan menatanya. Lalu merias wajah dengan bedak. "Hah, andai saja kita semua disini sekarang. Aku akan sangat senang sekali, tak seharusnya juga itu melibatkan kalian. Tapi aku janji akan membalaskan dendamu pada mereka yang jahat kan?"ucapku di depan cermin.
Tiba-tiba aku mendapat telpon, tertulis nama Revian sebagai penelpon. Segera kuangkat telepon itu,
"Ya ada apa?"
"Revian",
"Ada apa dengannya?"
"Tangannya bergerak, tapi ia belum membuka matanya",
"Benarkah?"
"Ya baru saja, aku baru saja melihatnya tetapi ia tak lagi bergerak",
"Hah, ya. Kabar ini sudah membuatku senang. Reina, tetaplah jaga Revian. Hubungi aku jika kamu perlu sesuatu atau orang lain mengetahui lokasi kita",
"Ya kak, aku akan menghubungi kakak",
Komunikasi itu terputus, aku menutup telepon dari Reina. Aku pun bergegas bersiap-siap untuk keluar dari apartemen ini dan melihat dunia.