Di Hotel Bintang 5
Di malam hari yang indah dikelilingi bintang-bintang gemerlap. Sang kakak, Lu Xin Er yang telah merencanakan aksinya. Diajaknya Wei Wei untuk makan malam bersama sebagai tanda permintaan maaf. Wei Wei yang polos itu langsung menyetujuinya tanpa tahu apa yang telah kakaknya rencanakan.
"Kakak, bukannya ini hotel? Kenapa kita makan disini?" Tanya Wei Wei dengan tampang yang polos.
"Adik ku tersayang, Wei Wei. Makanan disini sungguh enak. Jadi, aku mengajak mu kesini. Bukannya seharusnya kamu berterima kasih kepada ku?" Ucap sang kakak.
"Tapi...., tapi disini kelihatannya sangat mahal. Bukannya lebih baik kita menghemat uang dan makan ditempat kecil-kecilan saja, kak?" tanya Wei Wei lagi.
"Aduh.. Adik ku satu ini kenapa bertanya melulu sih!? Yuk, masuk saja." ucap sang kakak sambil menarik tangan Wei Wei.
Di depan pintu masuk hotel tersebut, Kakak beradik itu disambut oleh penjaga pintu hotel itu dengan ramah. Penjaga itu berkata "Selamat datang nona-nona manis."
Wei Wei yang tidak tahu apa-apa itu hanya berjalan mengikuti kakaknya saja tanpa berkata apa-apa.
Sesampainya di lantai tiga kafe hotel. Wei Wei yang tidak tahu apa-apa hanya menurut dan duduk dengan manis. Sang kakak pun memesan makanan dan juga minuman. Lalu ia berbisik kepada seorang pelayan sambil memberikan bungkusan kertas dan tips. Pelayan itu pun hanya mengangguk.
Setelah beberapa menit menunggu. Hidangan pun datang. Sang pelayan pun meletakkan minuman yang telah ditaburi obat perangsang tadi di hadapan Wei Wei. Lu Xin Er pun tersenyum licik lalu mengambil minumannya dan berkata "Weiwei, bagaimana kalau kita bersulang dulu untuk merayakannya?"
Wei Wei pun mengangguk dan mengambil minuman yang di letakkan di hadapannya itu. Lalu berkata "Hmm.. Baiklah, Kak."
Sang kakak pun tersenyum dan bersulang dengan Wei Wei. Wei Wei yang polos itu pun meneguk air yang ada di gelas itu. Beberapa saat kemudian Wei Wei pun merasa agak sedikit pusing. Lalu sang kakak tersenyum dan berkata "Wei Wei, kelihatannya kamu lelah sekali. Aku akan panggilkan taksi. Kamu tunggulah sebentar disini."
Wei Wei pun hanya mengangguk tanpa bisa berkata-kata karena tubuhnya yang lemas itu. Sang kakak pun beranjak dari kursinya dan pergi ketempat parkiran untuk menemui pria yang disewa itu. Ia menunggu pria itu datang untuk waktu yang cukup lama.
Beberapa saat kemudian pria itu pun datang menghampiri Xin Er.
"Kenapa kamu datangnya lama sekali!?" bentak Xin Er.
"Adikku sudah meminum minuman yang ditambahkan obat itu. Obat itu kelihatannya sudah mengeluarkan efeknya. Kamu harus menghancurkan kehidupannya itu! Mengerti!?" ucap Xin Er.
"Tapi... Tapi...Bagaimana jika ada orang lain yag melihat?" ucap pria itu dengan sedikit ketakutan.
"Tidak akan!" ucap Xin Er sambil mengeluarkan lip stiknya dari dalam tas.
Di area parkiran Xin Er menggunakan lipstik di depan kaca mobil orang lain. Dia tidak akan mengira bahwa ada orang yang ada di dalam mobil itu.
Xin Er yang tidak tahu itu hanya berdandan saja sambil menatap kaca mobil orang lain. Lalu berkata kepada pria itu "Tenang saja, lebih baik kamu cepat lakukan sekarang. Aku telah membuat dosisnya tiga kali lipat!"
"Tidak disangka aku, Lu Xin Er sangat cantik dan pintar. Bagaimana aku bisa secantik dan sepintar ini?" ucap Xin Er sambil melihat dirinya di depan kaca mobil.
"Lu Weiwei, bersiaplah dan nikmati apa yang telah kusiapkan untukmu. Ha.. Ha... Ha.." kata Xin Er sambil tertawa.
Setelah berdandan siap, Xin Er dan pria itu pergi meninggalkan area parkiran. Setelah mereka pergi meninggalkan area parkiran. Kaca mobil pun terbuka. Seorang pria tampan berambut kuning itu mendengar semua pembicaraan mereka lalu bergumam dalam hati "Wanita itu membius adiknya sendiri? Haruskah aku melakukan sesuatu? Hmm.. Kelihatannya ini akan sangat menarik."
***