setelah si pria misterius menghilang dari pandangan, barulah wild rose sadar pada apa yang telah terjadi.
"aku diabaikan" spontan kata itu terucap lembut dari mulut wild rose, tapi anehnya dia tidak marah sedikitpun, bahkan rasa penasaran nya pada si pria misterius itu semakin bertambah, dan tanpa memperdulikan pria-pria lain wild rose pergi meninggalkan diskotik.
setelah beranjak dari diskotik wild rose langsung pulang ke apartemen mewah, walau pun tidak ada seorangpun yang menyambut wild rose di apartemen itu seperti biasa nya, namun wild rose tidak merasa kesepian seperti sebelum-sebelumnya, pikiran nya dipenuhi oleh pria misterius yang baru saja menolak nya... menolak nya !!! wild rose tak habis pikir dengan apa yang terjadi, bagaimana bisa seseorang menolak keberadaannya, pesonanya, sementara yang lain berlomba-lomba untuk bisa sekedar menyentuh tangan nya.
dengan pikiran itu masih memenuhi kepalanya, wild rose mulai melepaskan pakaiannya dan beranjak ke kamar mandi untuk sekedar menyegarkan tubuh nya.
setelah selesai mandi dia hanya menggunakan mantel handuk dan termenung melihat gemerlapan lampu kota yang menyinari malam di Singapura, tenggelam dalam diam dia teringat kembali pada saat pertama kali.menginjakkan kaki di kota Singapura.
dua tahun yang lalu, seorang gadis berumur sekitar 18 tahun mencoba mencari peruntungan nya di perkotaan, dengan harapan besar dia melamar pekerjaan disalah satu restoran mewah yang ada di kota Singapura, kenapa dia memilih restoran, karena gadis tersebut percaya diri dengan kemampuan memasaknya, sehingga dia yakin akan diterima, setelah sampai ke restoran mewah tersebut dia langsung menjumpai manajer restoran dan dengan polosnya mengatakan bahwa dia sudah mengirim surat lamaran pekerjaan, jangankan menyuruh gadis tersebut memasak untuk menunjukkan kemampuan nya, sang manager bahkan tidak memandangnya sedikit pun, merasa manager tidak mendengar si gadis mengulangi kembali perkataan nya
"permisi pak, saya rose yang beberapa hari lalu mengirimkan lamaran pekerjaan"
melihat dengan sinis karena merasa di usik saat tengah menghitung pengeluaran dan pemasukan restoran manager itupun bangkit dari tempat duduknya " kami tidak pernah menerima pekerja baru, dan coba lihat dirimu, gadis tidak tau diri bagaimana bisa kau membayangkan bisa bekerja di restoran elite seperti ini, mereka yang lulusan luar negeri saja tidak bisa dengan mudah diterima disini, cepat pergi !!! mengganggu pemandangan saja".
wild rose tersentak dari lamunannya, tanpa ia sadari sebutir air mata mengalir di pipinya, rasa sakit akan penghinaan manager masih terasa seakan baru tadi terjadi, tapi wild rose tidak ingin larut dalam kesedihan, toh sekarang dia sudah memiliki semua kemewahan, untuk me refresh pikirannya wild rose berganti pakaian dan pergi ke tepi pantai untuk menghirup udara malam yang segar.
wild rose sengaja memilih tempat paling ujung di sisi kanan pantai karena selain indah, tempat itu terbatas hanya untuk orang-orang elite saja, wild rose sendiri baru sekali mengunjungi pantai tersebut saat di bawa klien yang tidak lain adalah pemilik hotel dan juga pantai tersebut. setelah itu dia mempunyai akses bebas keluar masuk pantai ataupun hotel kapanpun dia mau.
wild rose memarkirkan mobil dan berjalan di tepi pantai yang sunyi. wild rose sengaja mengunjungi pantai pada malam hari, saat itu pukul 10 malam agar tidak ada orang yang mengenalinya. tidak jauh berjalan wild rose melihat seseorang sedang duduk memandang jauh ke laut yang gelap, sendiri.
penasaran terhadap seseorang itu wild rose memberanikan diri melangkah agar bisa melihat sosok tersebut, semakin dekat wild rose merasakan dadanya berdebar dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat, seseorang itu,.....
dia adalah pria misterius di diskotik itu.