Papa akhirnya pulang setelah persidangannya selesai. Dari wajahnya, sepertinya papa belum mendengar berita di televise. Mama langsung menghampirinya dan mengomel karena tidak ada satu pun telepon yang diangkat oleh papa. Papa jadi bingung melihat wajah serius anggota keluarganya. Padahal di hari yang menggembirakan ini seharusnya kami tersenyum.
"Hakim sudah menjatuhkan hukuman penjara untuk Linda," ucap Papa.
"Lupakan persidangannya," ucap Mama.
Mama mengambil remote untuk menyalakan televisinya. Kebetulan berita tentang diriku masih ada dan sepertinya tidak akan pernah berhenti sampai mereka puas dan mendapatkan keuntungan. Papa syok melihat berita tentang pernikahan kami, apalagi tuduhan atas diriku yang sama sekali tidak benar. Aku sengaja tidak ingin melihatnya. Papa kemudian mematikan televisinya dan duduk di sampingku. Kuhindari tatapannya supaya tidak mudah menangis.
"Papa mengusahakan apa pun untuk menuntut wanita itu. Tapi Papa masih gagal," ucap Papa.