Arachi memutar bola matanya malas. Sungguh Carla adalah wanita terajaib yang pernah dia temukan. Arachi akui Carla tidak muluk-muluk demi mendapatkan keinginannya, tapi jujur saja dia merasa tidak nyaman dengan kehadiran wanita itu di sekitarnya. Selain karena Carla sangat berisik, dia juga terlalu banyak bertanya. Bahkan pertanyaan yang tidak penting pun dia anggap sangat penting.
"Ar, aku mau tanya sesuatu," celetuk Carla membuat Arachi yang sedang memeriksa berkasnya menoleh sekilas.
"Tanya apa?"
"Kamu 'kan tampan, kaya raya, pintar, dan lumayan berwibawa. Tapi, kenapa gak ada perempuan yang mau sama kamu, ya?"
Arachi mendelik kecil mendengar hal itu, "Bukan perempuan yang tidak mau padaku, tapi aku yang tidak mau dengan mereka."
Carla mengangguk paham mendengar hal itu, "Hm, cukup masuk akal. Ta-"
"Kamu bisa keluar kalau terus mempertanyakan hal yang tidak penting, Carla!" ujar Arachi membuat Carla bungkam seketika.