Chapitre 153: ~Siapa Penjahat Yang Sebenarnya~

Pagi ini, Meta tampak sangat bahagia. Dia sudah siap dengan beberapa menu sarapan yang telah ia masak. Kemudian, dia menatanya di atas meja makan. Sama seperti pasangan lain, Meta ingin bertingkah seperti seorang istri yang menyiapkan sarapan untuk suaminya. Lagi, senyum Meta mengembang, sambil memandang meja makan itu dengan puas.

Sementara Yoga yang baru selesai bersiap pun, menarik sebelah alisnya. Dia mendekat ke arah Meta kemudian mencium kening wanitanya itu sekilas. Sambil memerhatikan, hidangan yang hampir memenuhi meja.

"Apakah ada acara?" tanya Yoga menyelidik. Dia tidak mau kalau sampai Meta diledek orang-orang karena tidak bisa memasak, kalau memang semua makanan ini adalah menu yang disiapkan Meta untuk acara apa pun itu.

"Enggak," jawab Meta.

"Lantas?" tanya Yoga yang semakin bingung.