Seluruh darah di wajahku terasa menguap ketika mendengar ucapan entengnya barusan. Senyuman Alexei memudar dengan cepat setelah melihat responku.
"Apa kau tidak menemukan tips berbicara pada wanita di majalah yang kau baca, Alexei?" Suara Andrei yang heran sekaligus kesal terdengar dari belakangku lalu Ia berjalan ke sebelah Alexei sambil menghela nafas panjang.
"Aku tidak mengerti, kenapa aku harus membunuhnya? Bukannya aku hanya perlu mengoreksi ucapanku padanya semalam?" tanyaku sambil menatap kedua pria di depanku bergantian.
"Kau tidak memberitahunya?" tanya Andrei dengan suara datarnya yang enggan. Alexei menoleh tajam padanya dengan wajah cemberut. "Kau yang memotong pembicaraan kami sebelum aku bisa memberitahunya!"
"Memberitahuku apa?!" sergahku karena keduanya malah sibuk mengobrol sendiri.