Télécharger l’application
68.33% Untuk Sisa Hidupmu / Chapter 41: Membeli Buket Bunga Juga Membutuhkan Banyak Uang

Chapitre 41: Membeli Buket Bunga Juga Membutuhkan Banyak Uang

Éditeur: Wave Literature

Pandangan Mu Bai yang membawa aura membunuh tertuju pada Tang Yan. "Uhuk!" Tang Yan terbatuk pelan dan mundur dua langkah. "Jika aku tahu dia adalah mantanmu yang legendari itu, aku pasti tidak akan memilihnya sebagai target. Kamu abaikan aku saja. Anggaplah hal tadi tidak pernah terjadi."

Masalahnya, Tang Yan telah sampai ke seperti ini. Bagaimana bisa Mu Bai menganggapnya tidak pernah terjadi? Jika ia bisa, ia juga tidak akan sekesal ini. Kata-kata beretika seperti ini, mungkin hanya Tang Yan si bodoh ini yang bisa mengatakannya.

"Aku masih ada hal lain, aku akan pergi dulu!" Tang Yan melihat wajah Mu Bai di depannya yang kini tampak sangat kesal, seperti sangat ingin merobek seseorang. Ia pun berpikir bahwa 'pergi' adalah jalan untuk melarikan diri.

Begitu Tang Yan berbalik, kebetulan Shi Yu sedang berjalan ke arah sini. Untuk tidak melibatkan orang yang tidak bersalah, Tang Yan segera melangkah ke depan dan mengingatkan Shi Yu dengan baik hati, "Tuan Mu sedang mengkhawatirkan masalah seumur hidupnya. Jangan mencarinya. Ayo, kita pergi minum."

Pagi-pagi pergi minum? Shi Yu segera mengabaikan Tang Yan. Matanya yang dalam dan tajam dengan cepat melihat ke sekitar. Tindakannya sangat jelas, sedang mencari orang. Hanya saja, ia malah tidak melihat sosok yang akrab itu.

Awalnya Tang Yan dipandang rendah oleh wanita cantik, kemudian dimarahi oleh Mu Bai, dan sekarang masih diabaikan oleh Shi Yu. Ia tiba-tiba merasa tidak tahan lagi. "Kamu ingin menggunakan matamu itu untuk membunuh siapa?"

Shi Yu akhirnya menatap Tang Yan, tetapi sayang sekali kata-kata yang dikatakannya justru tidak enak didengar sama sekali. Tang Yan meliriknya dan bertingkah bangga, "Kamu mengatur orang lain dan masih bisa mengendalikanku?"

Shi Yu menyadari sesuatu dari suara Tang Yan. Ia pun tidak bisa menahan bibirnya yang terangkat indah, "Ini bukan pertama kalinya kamu dibuang wanita. Jangan sampai terbawa perasaan dan bunuh diri dengan melompat dari gedung. Di era pertumbuhan ekonomi yang pesat ini, membeli buket bunga juga membutuhkan banyak uang."

"Kamu yang dibuang! Seluruh keluargamu dibuang! Kalau kamu juga mati, aku tidak akan mati!" Tang Yan sangat marah. Dari dulu, selalu dirinya yang membuang orang, Sejak kapan ia menjadi yang dibuang? Ia berpikir dengan kesal, Bunuh diri? Dia terlalu memandang tinggi diriku.

Shi Yu sedikit tersenyum, "Marah karena malu adalah reaksi wanita."

"Cih…" Tang Yan memutar matanya dan mencibir, "Aku tidak ingin berbicara sepatah katapun dengan 'perjaka' polos seperti kamu! Itu akan menghina IQ-ku!"

"Hng? Apakah kamu sedang mengeluh bahwa wajah cantikmu itu terlalu datar?" balas Shi Yu dengan tatapan dingin yang memancarkan aura mematikan.

"Kenapa? Kamu masih ingin membawaku pergi operasi plastik?"

"Bukan, operasi terlalu sembarangan."

"Wajahku yang tampan ini memikat ribuan wanita, sama sekali tidak perlu operasi."

"Kalau begitu, bagaimana dengan menghancurkannya?"

"Tidak mempertimbangkannya!"

"Apa yang kamu katakan tidak terhitung."

Shi Yu melayangkan pukulannya dan Tang Yan tidak sempat menghindar sama sekali. Segera muncul sebuah luka lebam hingga menambahkan sedikit warna wajahnya yang tampan itu. Tang Yan langsung bersumpah serapah, "Shi Yu, si perjaka tua ini! Si cabul sial! Rubah tua! Sampai tua dan mati pun, tidak akan ada yang mau memecahkan keperjakaanmu! Sungguh tidak tahu malu…"

Shi Yu sangat tenang namun penuh minat saat melihat berandalannya di depannya meledak. Tampaknya insiden tempat sampah itu masih tidak cukup… Hng… Lain kali, harus melakukan yang lebih keras lagi.

Tang Yan tidak menyangka bahwa setelah ia menghindari tinju Mu Bai, ia malah mendapat tinju dari Shi Yu. Tang Yan memalingkan wajahnya dengan marah dan pergi. Jika pergi, pergi saja. Malah masih marah-marah… pikir Shi Yu sebelum berbalik.

Entah sejak kapan Mu Bai telah pergi. Ia melihat ke sekitar lagi, tetapi tetap tidak melihat sosok Shen Cheng. Ia mengerutkan kening dan pandangannya perlahan menjadi semakin dalam.


next chapter
Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C41
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de la traduction
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous