"Maaf," jawab Bara dengan suara lemah.
Erlos memandangnya sejenak dan berkata, "Nona, kenapa Anda minta maaf? Anda tidak melakukan apa-apa yang salah." Telinga panjangnya bergerak-gerak saat ia mengungkapkan rasa frustrasinya. "Seharusnya saya yang minta maaf. Saya seharusnya sudah memperingatkan Anda seperti apa orangnya itu. Tapi Anda tidak perlu repot-repot dengannya. Dia itu hanya anak manja karena Tuan adalah walinya."
Bara hanya tersenyum padanya menunjukkan rasa terima kasihnya, dan tepat saat itu, Clio dan Reya muncul dengan teh dan camilan. Ketika mereka melihat Isa tidak ada di sana, mereka merasa lega seketika.
"Nona, Anda seharusnya minum teh untuk membantu memperbaiki suasana hati Anda." Clio menyiapkan teh untuknya di balkon.
Erlos siap untuk pergi, "Lalu, saya harus pamit."
"Tunggu," cegah Bara. "Maukah Anda minum teh bersamaku? Mereka membuatnya lebih dari cukup untuk dua orang…"