"A-Api?" Leeora bergumam, dan kini hatinya berdesir saat pikirannya melayang pada seseorang. "Api ini, apakah menyebar sebelum penikaman? Sesudah? Apakah orang tersebut kehilangan akal? Mungkin dia diprovokasi... atau, atau mungkin itu bukan api yang disebabkan oleh sihir. Mungkin api itu terjadi karena kecelakaan? Seperti, seperti lampu yang pecah? Atau mungkin ada orang lain yang memulai api itu?"
"...api itu merupakan sihir, meminta darah, bermaksud membakar segala sesuatu di jalurnya..."
"Apakah kamu melihat wajah penyebab api itu?" Leeora bertanya dengan hati-hati.
Dengan batuk darah lainnya, Zelda terlepas dari bola kristal itu, membuat gelas itu menjadi redup kembali sampai terlihat seperti sebuah bola hitam yang murni. Ruangan itu kembali terbenam dalam kegelapan, dan hanya suara penyihir yang terengah-engah dan batuk yang bisa didengar. Leeora langsung mengulurkan tangan ke sakunya dan memberikan botol kecil eliksir yang dia buat kepada penyihir tersebut. "Minumlah ini."