Jantungnya berdetak lebih kencang dengan pikiran bahwa pasangannya berada di dekatnya. Sebelum ia sempat mengatasinya, ia mendengar suara sayap yang mendekat.
Hoot!
Tengah Malam mengeluarkan suara hoot yang keras yang menyampaikan pesan yang telah Draven duga. Burung hantu tersebut mendarat di dahan pohon dekat tuannya dan hoot sekali lagi, hanya untuk mendapatkan tatapan tidak senang dari pria bermata merah itu.
Belum juga semenit berlalu, Erlos datang kepada Draven. "Tuan, Tetua Leeora dan Nona Ember telah kembali ke istana."
Draven bersikap tenang dan menjawab dengan nada acuh tak acuh "hmm."
Dengan setiap detik yang berlalu, keharuman melati yang lembut terus menerpa indranya.
Erlos tidak menyadari bagaimana Raja berjuang untuk menjaga ketenangannya. Elf muda itu dipenuhi rasa penasaran oleh kepulangan tiba-tiba dua wanita yang baru saja meninggalkan istana sebentar tadi.