Bara menoleh ke Ray dari sudut matanya. "Ada apa denganmu hari ini? Kamu selalu menghindari saya, kalau tidak malah mengabaikan saya. Kenapa sekarang kamu duduk di pundak saya? Hmm? Hmm?"
Burung itu berkicau beberapa kali sebelum berbicara dengan menggemaskan, "Pelayan membawa makanan... Tidak ada pohon di dekatnya, tuan."
Bara mengerti kalimat kedua tapi tidak dengan yang pertama. Dia dengan lembut mencubit burung itu dengan jarinya. "Maksud kamu, kamu menganggap bahu saya sebagai cabang pohon? Kamu burung egois kecil. Dan makanan apa? Bukankah saya sudah memberimu cukup makanan sebelum saya meninggalkan kamar saya?"
"Tuan makan banyak... Peliharaan juga makan..."
Bara merasa terkejut. "Maksud kamu saya makan banyak? Apakah kamu memperhatikan berapa banyak yang saya makan? Tunggu saja...saya akan—"
Burung itu menghindari jari yang mencoba mencubitnya sebelum berputar di atas kepalanya.
"Kembali ke sini, kamu burung nakal kecil!"
"Tuan makan banyak!"
"Kamu—"