Télécharger l’application
8.93% Truth and Justice / Chapter 16: Part 16

Chapitre 16: Part 16

Karin tidak sengaja menabrak seseorang. Ditambah dia membuat baju orang itu basah oleh orange jus yang dia bawa. Kali ini orang yang dia tabrak adalah gadis yang akhir akhir ini selalu ribut degan nya, ya siapa lagi kalau bukan farah.

"aaaaaaa" suara jeritan farah mampu membuat penghuni taman yang berada di sekitar mereka, yang tadinya bising berubah menjadi hening. Jeritan melengking itu juga membuat karin menjadi pusat perhatian sekarang. Gadis itu tampak sangat marah pada karin. Buktinya farah lamngsung memasang wajah seperti ingin membunuh karin, ditambah tatapan tajam nya. Vino yang melihat hal itu dengan tergesa gesa langsung berjalan menghampiri karin dan juga farah.

"lo punya mata ngak sih? Lo buta? Liat baju gue! Lo jadi cewek songong banget ya, selalu cari masalah sama gue, ngak disekolah, ngak disini selalu aja cari ribut, mau lo apa hah?" farah berteriak sambil mendorong pelan karin

"sorry gue ngak sengaja" ucap karin dengan sopan, karena dia tau dia yang salah, karin langsung menaruh gelas orange jus yang sudah kosong itu ke salah satu meja terdekat, dia mengampil sapu tangan di sakunya jaket nya lalu membersihkan baju farah yang terkena minuman. Walau cuman sedikit tapi bisa di pastikan farah marah besar

"dasar kurang ajar!" farah kembali mendorong karin namun kali ini lebih kasar dari yang tadi

"woii bangsat lo bisa ngak, ngak usah pake kekerasan? Lagian itu cuman sedikit" ucap karin yang sudah mulai emosi

"gue udah minta maaf ya tadi" geram karin

"nyolot ya lo, ngak sopan banget" farah kembali mendorong keras karin, meembuat karin mengepalkan  tangan nya sambil menahan emosi

"woi bangsat, gue udah baik baik ya disini, gue udah minta maaf, dan berrsihin baju lo. Tapi ngak usah dorong dorong gue segala, gue paling ngak suka di sentuh sama orang lain apalagi sama lo" ucap karin tersulut emosi. Karin membalas tatapan  tajam farah

"ohh jadi lo ngak suka di sentuh sama gue? Tapi lo suka di sentuh sama om om gitu? Dasar jalang" ucap farah yang langsung membuat emosi karin meledak, dan dia langsung menampar farah, dan pada saat farah ingin menampar karin balik, karin langsung menahan tangan farah dan mencengkram tangan farah dengan sangat keras, bahkan tangan farah sudah sangat merah

"berani lo sebut gue jalang, gue pastiin lo ngak bakal bisa ngomong lagi, dan gue bakal buat lo jadi jalang sesungguh nya" ancam karin yang langsung membaut farah dan teman teman nya bergidik ngeri mendengar nya. Setelah itu karin melepaskan cengkraman nya

Farah mengambil segelas es jeruk di atas sebuah meja Pengunjung lain, dia ingin menyiramkan nya pada karin, namun saat air di dalam gelas itu melayang

Byurrrr

Airnya mengenai salah satu pengunjung lain, dilihat dari penampilan nya dia seperti nya laki laki berandalan yang kebetulan sedang berada di sini, dia langsung menatap tajam ke arah farah dan terlihat farah dan teman teman nya sangat ketakutan, mereka langsung diam di tempat, dan laki laki itu langsung menampar farah dengan sangat keras hingga farah menangis kesakitan, dia berusaha meminta maaf, namun laki laki itu  masih membentak nya dengan suara yang sangat keras, akhirnya setelah farah memberikan uang ganti rugi pria itu pun pergi dan meninggal kan farah yang semakin emosi melihat karin

Sekarang dimana kah karin berada? Kenapa buka ndia yang terkena guyuran tadi? Jadi saat farah hendak menyiramkan minuman kepada karin, badan karin tiba tiba di dorong oleh vino. Kedua nya jatuh di atas rerumputan taman dengan vino yang berada di bawah karin. Keduanya sama sama membisu, saling mengunci tatap satu sama lain. Adegan heroik sekaligus romantis itu membaut semua mata tidak fokus pada farah dan laki laki berandal tadi, tapi pada adegan romantis vino dan juag karin.

Karin dan vino tersadar bahwa sedari tadi mereka hanya saling bertatapan membiarkan tubuh mereka bertindihan. Mereka juga membairkan banyak orang menatap mereka iri, pasalnya bukan hanya karna vino yang punya banyak fans, tapi karin juga punya, dari wajah saja karin sudah sangat cantik di tambah mata almondnya yang hitam pekat menjadi daya Tarik tersendiri bagi gadis itu.

Karin langsung berdiri, di ikuti oleh vino, dan mereka menatapa dingin seisi kantin. Membuat semuanya memalingkan wajah dan kembali ke aktivitas awal mereka, menikmati suasana taman yang indah dan beberapa orang sedang makan.

"makasih" karin merasakan pipinya memanas karena malu. Gadis itu menunduk, lalu memainkan tangan nya

Vino tersenyum " santai aja, lo ngak papa kan? " tanya vino kepada karin

"ngak, gue ngak papa kok" jawab karin gugup

"ok deh, kalo gitu gue  antar lo pulang ya" tawar vino

"ohh ngak usah rumah gue deket kok dari sini, gue bisa jalan kaki" tolak karin dengan sopan

"ngak papa, sekalian gue masih pengen keliling daerah daerah sini juga" ucap vino, lalu diikuti anggukan oleh karin. Sebelum mereka meninggal kan tempat itu, vino terlebih dahulu membayar bakso yang tadi sudah sempat ia pesan untuk dia dan karin, setelah itu mereka berjalan menuju mobil vino.

Karin tersenyum tipis, masih dengan rona di pipi. Ia tidak tahu saja, diantaara banyak nya orang disini, salah satu nya memperhatikan nya dengan pandangan yang sangat sinis, dan wajah merah padam.

 

Kurang lebih sepuluh menit, akhirnya karin dan vino sampai di depan rumah karin.

"mau mampir dulu ngak vin?" tawar karin malu malu

"ngak sah deh rin, lain kali aja" jawab vino, padahal di hati vino ia ingin sekali mampir

"ya udah deh kalo gitu gue masuk dulu ya, hati hati" ucap karin dan bersiap untuk keluar dari mobil

" ok thanks, sampai ketemu besok" ucap vino dan akhirnya karin kelaur dari mobil, setelah itu mobi vino melaju dan semakin hilang dari pandangan karin. Sepanjang perjalan dari depan rumah hingga ke kamar nya karin tidak berhenti senyum senyum sendiri, apa dia mula ijatuh hati pada vino? Apa ini yang di namakan cinta? Karin juga tidak tau kenapa bayangan vino selalu muncul di pikiran nya.

 

 


next chapter
Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C16
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous