"Ya udah kasih aja. Lagian restu yang gue butuhin juga bukan dari lo, enggak penting amat restu dari lo. Emang lo siapa nya Karin coba?" Sinis Aldo membuat Rachel mencebik kan bibir nya sebal.
Mengapa hari ini laki laki di sebelah nya sangat menyebal kan? Dia tahu bahwa kakak sepupu nya itu jarang sekali banyak bicara, tapi kenapa sekarang malah begini? Banyak bicara, namun semua perkataan nya menyebal kan.
"Fine, gue bakalan bilang ke Karin buat terima Vino biar lo enggak dapat kesempatan sama sekali." Kesal Rachel.
Aldo mengernyit sebelum menempel kan telapak tangan nya pada kening gadis itu. Apa sekarang adik nya ini sudah gila? Meminta Karin menerima seseorang yang tidak akan pernah bangun lagi?
"Apaan sih ? Modus banget lo pegang pegang jidat gue." Sungut Rachel seraya menjauh kan telapak tangan Aldo lalu meniup poni tipis yang menutupi kening nya berulang kali seakan berupaya menghapus noda yang di tinggal kan oleh Aldo di sana.