Télécharger l’application
17.3% Troublesome Lover / Chapter 8: 8

Chapitre 8: 8

Aku berlari kearah shion, dia sudah 100% basah kuyup, sampai kolornya pun nyeplak sana sini. aku berfikir sudah menghabiskan waktu berapa lama dia berada di sana, duduk tepat di tempat aku mengobati lukanya waktu itu.

di sebelah kakinya banyak tergeletak kaleng kaleng bir, sepertinya dia meminumnya selama dia disini.

'cari mati nih kecebong!'

"SHION!! sadarlah!" Aku menepuk nepuk pelan wajah hinata, karena ga sadar sadar, akhirnya aku menambahkan kekuatan di tanganku

dia mulai sadar dikit tapi mulutnya meracau

"aku terus menunggumu... menunggumu sampai hampir gila. menunggumu dan berharap suatu hari kau akan masuk melalui pintu kamarku.. aku selalu menungu-"

Setan apa yang merasukiku , aku memeluknya sebelum dia menyelesaikan kata katanya, pelukan ku erat sekali dan dia hanya terdiam di pelukanku. Dan sudah pasti aku basah... Basah kuyup.. luar dan dalam. payungku telah di telantarkan entah kemana. bodo amat

aku bisa merasakan nafas hinata menggelitik telingaku. Nafasnya yang lemah

"maafkan aku..." aku hanya bisa mengulang ulang kata kata itu. aku merasakan Tubuhnya dingin karena hujan.. kalo hangat itu sebuah pertanyaan

aku tak tahu apa yang harus kukatakan lagi, dan itu adalah satu satunya kata yang dapat mewakili perasaanku saat ini.. 'maafkan aku..'

bisa kurasakan tubuh shion melemah di pelukanku. dan aku melepas pelukanku darinya.

"jadi, sekarang kau takkan pergi lagi...?" tanya shion kepadaku, sorot matanya amat memelas mengingatkaknku pada anjing di rumah tetangga. Tapi anjing tetangga tidak setampan dirinya

"Ya.. pinky promise."kataku mengaitkan jari kelingkingku "ayok kembali ke rumah sakit"

lalu aku membantu shion berdiri. entah bagaimana caranya dia bisa keluar dengan kondisi yang separah ini. sungguh menyeramkan

kebetulan ada taksi yang melewati taman, jadi kuberhentikan taksinya dan aku masuk ke dalam bersama hinata.

"ke Rumah Sakit Sakura." kataku kepada pak supir. bisa kulihat raut muka pak supir tidak rela akan kehadiran kami di taksinya.

Ya mau gimana lagi, kami basah kuyup dan membasahi jok mobilnya. nanti akan kuberi tip, aku tidak sepelit itu

"tidurlah, nanti aku akan membangunkan mu" kataku kepada shion.

dia menyenderkan kepalanya di jendela mobil dan berkata, "ya, nanti jangan lupa bangunkan aku kalau kau tak mau mati."

dasar tengik! dia sudah kembali menjadi dirinya yang biasa.. -_- mana shion yang melas melas

"Kau tidak mau bersender pada pundakku?" Godaku.. emang busuk banget aku

shion hanya mengacangi ku

Hah...

dimana perginya shion yang dengan mata memelas berkata 'aku menunggumu..'

sekarang? HAH!!! dia memang paling ajaib!

' dingin sekali..' aku mengigil

"pak, tolong matikan ACnya dan nyalakan penghangatnya.." pintaku kepada pak supir.

bajuku benar2 basah dan akhirnya aku sadar, 'bajuku berwarna putih!' yaudah lah ya aku pake sport bra ini

Selama perjalanan aku menggunakan bagian tubuhku untuk menutupi bagian yang terekspos... Ngeri juga ye kan. apa lagi ada rear mirror yang bisa di gunakan untuk melihat lihat

*pluk*

baju basah berwarna biru dilempar ke kepalaku.

ini..? baju Rumah Sakit si sinting.

"pakai itu." kata shion.

"....." sinting nya ga main

"pakai sajalah!" kata shion lagi.

"Nanti kau masuk angin dan mati.. aku tidak mau jadi tersangka.."

"Tutup mulutmu lah jangan banyak bantah, pakai saja itu!" Titah shion

lalu dia memalingkan wajahnya memandang keluar sambil mendumel

Hah.. andai kau bisa sedikit mengontrol mulutmu. Mungkin aku bisa menyukaimu secuil.. mungkin kali?

aku memakai baju shion dan shion bertelanjang dada.

aku sungguh tak enak kepadanya, sebenarnya siapa yang sakit disini...?

mobill berhenti, kami sudah sampai di tujuan.

"hei, ambil uang di kantung celana sebelah kiriku." kata shion

"tapi.." aku baru saja mau bilang aku saja yang bayar taksi, tapi dia menyelaku. Ya sudah... Kuturi saja lah. itung itung irit duid

"bisa tidak kau jangan terus terusan menjawabku?! cepat lakukan sajalah!"

... Aku lelah sendiri

lalu aku merogoh kantung celananya shion, ingat dia tidak bisa melakukannya sendiri karena tangan kirinya di gips, jadi tolong jangan anggap aku mesum dan berkeinginan untuk merogoh nya.

Saat aku merogoh koceknya aku merasakan uang itu sedang berbicara dengan telapak tanganku.. 'dasar sultan!!'

shion memberikan uang kepada pak supir dan memberikan kembaliannya sebagai tip. padahal kembalinya masih banyak sekalii... Yaudah lah ya bukan uangku juga tapi hati ku seperti sakit, kayak cinta pertama yang hilang.

"hei shion, kau mau bertelanjang dada begitu masuk ke dalam rumah sakit? sudah, sebaiknya kau pakai saja ini." kataku sambil melepas baju rumah sakit shion yang kupakai.

sebelum sempat kulepas, shion menghentikanku dan dia berkata. "sudah! jangan banyak mulut dan pakailah saja! nanti yang lain akan datang, kau mau kelihatan seperti itu di depan semuanya."

"DIH MAUAN.." kataku

"apa kata-" belum sempat dia menyelesaikan kata kata nya, Yusuke dan taiga berlari ke arah kami dan Yusuke berteriak, "shion?! darimana saja kau?! kami kaget sekali waktu suster bilang kau menghilang! lho? hinachii? kenapa kau disini?"

"Hallo..." Kataku kepada Yusuke dan taiga. dan bersembunyi dibalik shion.. reflek memegang tangannya

"kenapa kau memakai baju rumah sakit shion? dan kenapa kalian basah kuyup begitu?!" tanya Yusuke lalu dia berimajinasi sendiri

"sudahlah, jangan berisik! aku mau kembali ke kamar dan tidur!" kata shion sambil mengeratkan genggaman ku tadi dan menariknya

"hei ini sudah malam... aku ingin pulang boleh?" tanyaku ke shion

"kau pikir kau bisa pulang dengan keadaan begitu hah? sudahlah ikut aku dulu." kata shion. dan aku mengikuti dia saja.

"lalu bagaimana dengan kami?" tanya Yusuke.

"terserah, sudah kalian pulang saja!" kata shion ke taiga dan Yusuke.

"iih~ shion chann genit~~ maunya berduaan aja sama hinachii..."

shion memandang Yusuke dengan tatapan membunuh. dan saat itu juga, Yusuke menutup mulutnya dan cabut, sesuai dengan perintah shion. Taiga juga mengikuti Yusuke dari belakang ,sebelumnya dia melambaikan tangan kepadaku dan shion. aku tersenyum membalasnya. bisa di rasakan ada aura aura busuk di samping yang menusuk

"ayo ke ruanganku." kata shion

Aku mengangguk "aw.. bisa aja.. mesum nii", goda ku

"tutup mulutmu!" teriaknya, tapi bisa kulihat telinganya memerah. aww lucu sekali dia malu..

*ruangan no:93*

"ganti bajumu dengan ini." kata shion sambil melempar sepasang piyama dan sebuah handuk kepadaku. Tepat DI WAJAH KU.

"ini baju rumah sakit kan? tak apa2 kupakai?"

"sudah ganti saja.."

aku menurutinya dan masuk ke wc. aku memakai baju yang diberikan shion, tak kuduga bajunya besar sekali. tanganku sampai tenggelam saking panjang bajunya, jadi kugulung lengan bajunya sampai ke siku-ku. dan celananya juga panjang sekali, aku juga menggulung celananya dan kupakai sampai ke perut . Menurutku.. aku tidak perlu memakai celana milik nya.. karena aku seperti memakai daster ukuran xtra large

saat aku keluar, aku mendapati Hinata juga sudah mengganti baju dan handuk menggantung di bahunya.entah bagaimana dia memakai baju dengan tangan di gips seperti itu. dia sedang tertidur di kasurnya, dan aku berjalan ke arahnya.

lalu aku membangunkannya, rambutnya masih basah nanti bisa Sakit. dia terbangun setengah sadar. dengan suara yang lembut aku berkata "aku kering kan rambutmu dulu. nanti kau bisa sakit" lalu dengan handuk aku mengeringkan rambutnya tidak dengan brutal

setelah kering, aku mengelus-elus rambutnya dan berbisik "selamat tidur"

saat aku berniat menjauh dari kasur itu , shion menangkap tanganku.

"tetaplah disini.. setidaknya sampai aku tertidur." katanya

"Oke"

aku tersenyum dan menurutinya. aku sudah duduk di sampingnya, tapi shion masih menggenggam tanganku kuat kuat

mungkin dia pikir aku akan meninggalkannya , lalu aku lihat jam dinding!! anjay! udah jam 10 an aja

mati aku! mana aku tidak bawa HP lagi. begitu shion menelpon, hpnya ku taruh di meja dekat tempat payung ... Bodoh nya

oh ya ampun... pasti aku akan diomeli nih.. semoga saja mama dan papa tidak sadar. jadi aku bisa kembali besok pagi masuk lewat jendela dapur...

aku memperhatikan wajah shion.

kulitnya begitu mulus! sial, aku saja yang perempuan tidak punya kulit semulus dia. Iri..

tapi kulit mulusnya terganggu oleh beberapa lebam dan luka... Ga jadi iri deh

matanya yang tertutup sangat sexy waktu kuperhatikan

'hehehe'

di bibirnya ada luka sobekan, sepertinya ini karena ditonjok deh.. gimana ya rasanya ditinjok sampai bibirnya sobek begitu?

'ukh' ngilu..

gile... Virus ngantuk itu parah sekali. Aku jadi mengantuk

aku merebahkan kepalaku di pinggir tempat tidur shion, dan tanpa kusadari aku tertidur.... sambil bergandengan...

.

.

mataku langsung terbuka saking kagetnya. jam berapa ini?! aku ketiduran!

aku lihat jam di dinding, pukul 04.30 pagi.

Oke, masih sempat aku pulang dan menyelinap masuk dari jendela.

aku merenggangkan badanku, dan akhirnya aku tersadar aku berada di tempat tidur. bukannya aku tidur di bangku??

akh! dimana shion!?

aku negok ke kanan ke kiri mencari shion.. ternyata dia tertidur di sofa, dia meringkuk seperti bola. pasti dingin sekali tidur disitu... dan aku juga bertanya tanya bagaimana dia memindahkanku ke tempat tidur? apalagi kan aku berat

Mistis .

aku turun dari tempat tidur dan berjalan menuju shion

"hei shion.. bangun, pindahlah ke tempat tidur. aku harus pulang, aku hari ini tidak sekolah." kataku sambil mengguncang tubuh shion dengan berhati hati agar tidak menyakiti lukanya.

dia membuka matanya, dan sesegera itu dia pindah ke tempat tidur dengan gaya berjalan ala zombie, dia mengantuk ngantuk sekali.

aku mengikutinya ke tempat tidur dan menyelimutinya.

setelah menyelimuti nya, aku mengganti bajuku dengan baju basahku yang sekarang sih sudah kering, soalnya kemarin kutaruh di beranda.

aku keluar dari ruangan nya dan bergegas untuk pulang.

.

.

aku sudah di depan rumah sekarang.

hmm.... lampu belum menyala, berarti mama masih di dunia mimpi..

aku memutar ke halaman belakang, dan membuka jendela dapur.

tidak dikunci, memang sih jendela di dapur kuncinya rusak. akan kuingat2 untuk memberitahu ayah agar membetulkannya sebelum rumah kami kemalingan.

aku membuka jendela cukup lebar agar aku bisa masuk. Benci banget!! Jendelanya tinggi sekali!

aku masuk dengan kepala duluan, dan kepalaku terbentur ujung jendela yang sakitnya setengah mati. saat aku menaikkan kakiku, kudengar bunyi 'bret!'. Malu banget, celanaku sobek!

akhirnya aku berhasil masuk tanpa membuat kegaduhan. sepertinya aku cocok nih jadi ninja untuk membantu boruto menguasai cermin ajaib....

setelah itu aku langsung menuju kamar mandi dan membersihkan tubuh lalu langsung merebahkan badanku di tempat tidur...

aku tentu tidak lupa mengeringkan rambutku dulu.

"Ce.. bangun" adikku membangunkanku, dia sudah mau pergi sekolah

Aku ngantuk sekali! Dan aku merasa badanku menggigil, kepala ku pusing.

"Kau tidak sekolah ce?"

Aku mengiyakan dengan menggeleng lemah.

"Ce.. kau sakit lagi ya?" Adikku mengamatiku dengan lekat

Astaga.. ini pasti gegara kemaren kena ujan nih, padahal dah mandi

"Pucat ya?" Tanyaku

"Udah tau pake nanya. Yaudah ce kunciin pintu ya, jangan lupa makan dan minum obat, jangan telat makan kau itu sakit maag!" Titah adikku

Aku berdiri dan berjalan seperti zombie... Membukakan adikku pintu "hati hati di jalan.." ucapku lalu menutup pintu dan kembali kekamar untuk tidur

Disiang hari.. akane datang ke rumah karena mendapat kabar dari adikku bahwa aku sedang sakit. Dan pas banget hari ini sekolah memulangkan muridnya lebih cepat

Baru saja masuk ke kamar, akane terus menggangguku berharap aku menceritakan kejadian kemarin, tapi aku tak punya tenaga untuk menceritakannya sekarang. Aku mau makan dulu. Selesai makan baru aku bercerita pada akane

Akane hanya tercengang mendengar ceritaku dan mulai berteriak teriak 'kyaaa kyaa! keren sekalii! kyaaa kyaa kyaaa' yang membuatku sakit kuping!! dan kepala..

"gimana dengan Yusuke?" tanyaku kepada akane

"proot! uhuk uhuk! hah? ada apa dengannya memang?" akane langsung memuncratkan minumannya dan salting

Si curutt... KAMAR KU!!

"Itu bersihkan sampai bersih, cepat jika mama ku tau kau bisa di sembelin!" Ucapku pada akane. Dia tau betapa ganasnya mamaku

Selesai dia mengepel lantai

Aku langsung bertanya padanya "kamu suka Yusuke kan?"

"hah? enggak kok! hahahaha"

Basi banget bohongnya, ketahuanlah dia suka pada Yusuke. Tapi aku diam saja, abis dia salah tingkah begitu sih... Aku menikmati kebodohan akane dan ke saltingan akane.

.

.

"Sore nanti kau mau ke Rumah Sakit ?" tanya akane

Aku berfikir keras. Dan mengangguk

"aku lihat dulu, bisa ga badan ku... kau mau ikut?"

"Skuy lah, aku mager balik. tapi disana ada Yusuke kaann??"

Apaan sih? Kok yusuke? Apa hubungannya?

"Entah lah aku bukan cenayang!"

Aku dan akane keasikan cerita cerita. Lebih tepat aku mendengarkan cerita akane. Sambil memejamkan mata.

Setelah sadar ini sudah mau jam 6, aku dan akane segera pergi ke rumah sakit karena takut pulang kemalaman. Tidak lupa aku mengabari adikku. malah adikku suruh sekalian aku ke dokter

sesampainya di rumah sakit, akane langsung nyamperin Yusuke yang sedang merokok di luar gedung Rumah Sakit dengan beberapa temannya, ada taiga juga

jadinya aku masuk sendirian ke dalam gedung.. memang teman kalo sudah punya doi mah pasti sahabatnya dilupakan.

Aku mengunjungi FO/receptionist yang biasanya nerima tamu rumah sakit.

[Maaf author lupa sebutannya, sering ke rumah sakit... Namun author lupa soalnya biasanya author isi data diri, lalu sampaikan keluhan/ingin melakukan apa, lalu diarahkan ke ruangan dokter]

Lalu diarahkan keruangan dokter setelah selesai di periksa, aku segera ke apotik(farmasi di rumah sakit) menunggu beberapa menit

aku naik lift menuju ke lantai 3.. aku mendengar ada Suara orang bicara di lorong sana,aku menengok sekadar penasaran saja.

aku kaget sekali mendapati suara itu ternyata milik shion dan Hyori.

Hyori? Ngapain dia Disini? wah konspirasi baru ini

lalu aku melihat shion memegang wajah Hyori dengan tangan kanannya.

dia mendekatkan wajahnya ke wajah Hyori dan akhirnya mereka ciuman di bibir. bisa kurasakan tubuhku menegang. tanganku mulai gemetar. RASA INGIN MENABOK KU KELUAR

shion mencium Hyori? bukankah shion membenci Hyori? bukankah shiin dulu menampar Hyori karena dia mengejekku? ah emang semua hal yang tidak di lihat langsung tidak bisa di percaya. B U S U K

kenapa shion melakukannya? Apa dia terlalu h0rny?

ingin ku jambak mereka berdua, aku kesal sekali seperti harga diriku di injak injak olehnya. ups.. harga diri? bukannya aku ini cewe murahan. Hah!

Aku mundur dan kehilangan keseimbangan membuat ku menabrak seseorang. orang itu membalikkan tubuhku sehingga tubuhku menghadapnya lalu ia berkata,

"jangan dilihat.."

'Apaan sih?' ni orang ganggu. Siapa orang ini?' aku belum pernah melihatnya sebelumnya.

dia sangat ganteng. walaupun matanya tidak ada lipatan mata, matanya terlihat besar. alisnya tebal, bibirnya pink, hidungnya mancung, dan rambutnya amat hitam.

"kenalkan, namaku Park Han Bum. aku saudara tiri shion"

..

'oh' lantes ganteng


L’AVIS DES CRÉATEURS
mochirin mochirin

jangan lupa di vote ya, makasih zeyenk

next chapter
Load failed, please RETRY

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C8
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous