Mereka masih bersama, menatap dan bertemu dengan sebuah keharmonisan antara lelaki dan perempuan. Walau Xi Quan sempat merasa sakit karena pernah menjadi orang kedua. Namun Zhao Yang tidak ingin melukai wanita itu hanya demi nafsu semata.
'Xi Quan, maafkan aku. Mungkin aku sudah menjadi lelaki dan suami yang buruk! Tapi, aku melakukan itu karena aku tidak ingin meninggalkan luka di hatimu. Karena kau masih terlalu cantik dan muda, sehingga cintamu akan kamu raih dengan isi pikiranmu.'
Zhao Yang berkata-kata dalam hati ketika matanya menyorot pandangan Xi Quan.
"Jika begini, kenapa kita hanya berdiri saja?"
Zhi Yang menghamburkan lamunan mereka berdua. Ya, mereka berdua seakan melontarkan kata maaf bersalah bahkan rasa kecewa yang pernah mereka dapatkan.
Meskipun hati berkata lain, Xi Quan tetap menjadi bagian orang terbaik menjaga martabat keluarganya.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.