Chapitre 192: Mati suri.

Wei Zhen datang dengan wajah tercengang ketika orang di hadapannya mengucap kabar yang tidak mengenakkan. Kepalanya memutar ke segala arah, mulai dari An Zan, hingga ke para pelayan Zhi Yang.

"Bolehkah aku melihat kak Zhi Yang?" Izinnya sambil menunduk khawatir.

"Mari kuantar!" usul An Zan, merentangkan sebelah tangan menuju dinding berikutnya.

"Ehem!" deham mereka secara serentak ketika melihat tingkah yang tidak biasa dari sebelumnya.

Mendengar suara berisik yang mengganggu dirinya saat hendak berjalan, An Zan menahan senyuman agar tidak pecah di hadapan semua orang. Tampaknya, An Zan begitu suka digoda oleh para rekannya.

Mungkin, ada sedikit haru ketika melihat penampilan Wei Zhen. Dia menahan senyum sambil sesekali menggaruk-garuk kepala bagian belakang. Akan tetapi, An Zan tidak menghiraukan banyak celopar dari sahutan mereka.

Keduanya pergi menjauh dari halaman depan. Hingga ia harus berhenti mendadak di hadapan wanita cantik.