Télécharger l’application
48.45% The Hidden Smile / Chapter 47: Nadia #2

Chapitre 47: Nadia #2

Alex baru saja selesai latihan. Latihan kali ini lebih lama dari biasanya karena mereka akan mengikuti kompetisi menari tingkat nasional. Ia selesai dari kamar mandi dengan badan yang lebih segar juga baju bersih dan mendapati Daniel yang terlihat seperti sedang menunggunya, karena ia segera menemuinya saat melihatnya keluar dari ruang ganti.

"Di luar hujan." Kata Daniel basa-basi. Alex tidak menghiraukan.

"Nadia di mana?" tanya Daniel.

Alex langsung berhenti saat Daniel menanyakan soal Nadia. "Ngapain lo nanyain soal dia? Cari gara-gara, lo?!" tanya Alex tajam dan kembali melangkah pergi.

"Kayaknya, cewek gue lagi ngelabrak cewek lo deh. Soalnya tadi gue liat dia bawa temen-temennya ke sini." Kata Daniel santai di belakang Alex.

Pemuda itu segera berbalik dan mencengkeram bajunya. "Lo nggak usah maen-maen sama gue! Gue lagi capek." Katanya tajam.

Daniel tersenyum. "Dari pada lo berantem sama gue, mending sekarang lo cari Nadia. Semoga dia nggak apa-apa." Bisik Daniel.

Alex langsung melepaskannya dan berlari pergi. Di luar hujan lebat, Nadia pasti tidak akan menunggunya di lapangan. Ia berlari ke sasana latihan namun tempat itu sudah gelap dan terkunci. Ia kemudian menghubungi ponsel Nadia tapi tidak ada jawaban, mungkin saja Nadia tidak menunggunya dan sudah pulang bersama pak Agus, namun perasaanya masih tidak enak.

Alex berlari ke motornya untuk bersiap pulang ketika lampu motornya menyorot tas Nadia yang berada di pinggir lapangan. Ia segera membawa motornya mendekati tas Nadia itu, di mana tak jauh darinya tergeletak Nadia yang lemas. Dengan panik ia segera memakai tas gadis itu, mengangkatnya dan menuntunnya ke motor. Ia segera memakaikan Nadia jaketnya dan membawa Nadia pulang.

--------------------------------------

Keesokan paginya, Nadia berjalan lemas dari kamarnya menuju meja makan di mana hanya ada Elisabeth yang sedang menyiapkan bubur untuknya. Elisabeth mendekati Nadia dan menyentuh keningnya. "Koq turun? Mama baru aja mo bawain bubur ke kamar. Kamu masih demam, sayang." Kata Elisabeth lembut.

Nadia memeluk Ibunya dan terdiam. Wanita itu mengelus kepalanya lalu mencium keningnya. "Ayok makan dulu, terus istirahat lagi." Katanya lalu melepaskan pelukan Nadia dan duduk di sampingnya.

"Papa sama Kak David mana?" tanyanya lemas.

"Udah berangkat dari tadi. Lagian ini juga udah jam tujuh." Jawab Elisabeth lalu mulai menyuapkan bubur ke mulut Nadia.

Selesai makan Nadia kembali ke kamarnya, tak lama kemudian gadis itu sudah keluar dengan seragam lengkap. Elisabeth terkejut melihat anaknya. "Kamu istirahat aja. Kakak kamu udah minta izin, koq."

"Bosan ma…" katanya lalu segera menemui pak Agus dan berangkat ke sekolah.


L’AVIS DES CRÉATEURS
Weird_Unicorn Weird_Unicorn

Like it? You may want to add this book to your library!

If you have some idea about my story,

please be free to comment it and let me know.

Creation is hard, so cheer me up!

*ps: your power stone will be refill every 24 hours,

so spare me one of them, please.

Thank You xoxo.

next chapter
Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C47
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous