Hari yang sudah ditentukan oleh Lucas akhirnya tiba, sejak membuka kedua matanya Gina sudah sangat gelisah. Beberapa kali dia hampir menjatuhkan barang-barang yang berada di dekatnya karena terlalu gugup.
"Kau baik-baik saja, sayang?" tanya Massimo khawatir.
Gina mengangguk, mencoba tersenyum bersikap senatural mungkin supaya Massimo tidak curiga.
"Tapi wajahmu terlihat pucat, apa perlu kita kerumah sakit?" tanya Massimo lagi.
Gina tertawa kecil sambil mengibaskan rambutnya kebelakang, menghilangkan gugup. "Aku hanya sedikit lelah saja, beberapa malam terakhir ini kau benar-benar menyiksaku sampai larut."
Massimo tertawa terbahak-bahak, tanpa memiliki rasa curiga Massimo meraih tubuh Gina yang sedang berdiri disamping meja rias kepelukannya. "Tapi kau menyukainya, bukan? Tubuhmu merespon sentuhanku dengan baik, bahkan ketika aku menyebut vaginamu dengan panggilan little flower otot bagian vaginamu berkontraksi hebat sehingga membuatku nyaris pingsan karena didera nikmat."