"Apakah kau sedang mencoba untuk merayuku, sayang?"
Gina langsung menghentikan langkahnya saat mendengar suara bariton yang sangat dihafalnya dengan baik itu, perlahan dia memutar tubuhnya mengarah ke sumber suara dan berharap kalau saat ini hanya sedang berhalusinasi saja mendengar suara pria yang sangat ingin dihindarinya itu.
Namun harapan Gina tidak sesuai kenyataan karena sosok pria tampan dengan tubuh indah itu kini justru sudah duduk dengan tenang di kursi dengan tangan memegang gelas kristal yang berisi wine, diatas meja terlihat pula sebotol wine mahal di samping laptop. Tunggu, itu laptop miliknya!
Wajah Gina seketika berubah pucat saat mengingat apa yang dilakukannya tadi malam dengan laptop berwarna pink dengan logo buah apel tergigit itu.
"Kenapa wajahmu pucat, sayang? Apa kau baru terbangun dari mimpi buruk?" tanya Massimo kembali menggoda Gina.