Hari sudah semakin gelap, lampu di sekitar panti pun mulai menyala, kami berlima bergegas untuk memasuki mobil dan segera untuk kembali ke hotel. Kak Andrew yang membawa mobil saat itu melaju dengan kencang keluar dari wilayah panti Jati Negara dengan cepat. Aku membalikkan badanku dan menoleh ke belakang. Terlihat pak Seto yang masih berdiri di depan pintu masuk rumah panti, sedangkan bu Nilam terlihat di jendela lantai dua mengawasi kami dari atas dengan tatapan yang tajam. Aku terus melihat kebelakang hingga mereka tak terlihat dari kejauhan. Di saat yang sama aku melihat arwah anak-anak panti yang menampakkan dirinya dan melihat kami dari pohon besar sambil tersenyum. Aku tak tahu bagaimana akhir dari hari ini, namun firasatku hari ini tidak berakhir dengan baik.
"Dek, ayo duduk yang benar!" Tegur kak Dita yang sedari tadi masuk mobil memasang wajah kesal.