Sejak hari itu, kak Azka lebih sering untuk menghubungi baik saat sedang di sekolah maupun ketika aku di rumah. Terkadang ia sangat iseng sekali dengan bertelepon melalui telepon rumah sehingga membuatku sering di ledekin sama mama. Namun kami yang masih hanya pendekatan dan masih mengenal satu sama lain tak berani untuk memutuskan keluar bersama saat hari libur. Ia lebih sering datang kerumahku sambil mengajak beberapa temannya termasuk Karin yang juga ikut menemaninya untuk menemuiku. Aku yang awalnya susah untuk menerimanya ketika ia datang bermain ke rumahku, kini aku lebih sedikit terbuka dengannya dan mulai mengenal dan berbaur dengan teman-temanya. Kedua orang tuaku juga sekarang lebih mempercayakan kepadaku asalkan aku tak melakukan yang dapat membuat nama kedua orang tuaku malu. Aku juga mulai di berikan ijin keluar berdua ketika ada acara sekolah.