Chapitre 210: Partner Tujuh Serangkai Kegelapan

(Ryandra Lim)

Debu bertebrangan dimana-mana, kepulan asap yang menghalangi pandangan. Di balik kepulan asap, aku melihat siluet dua orang, satu orang berbandan tinggi dan satunya pendek. Noah bangkit dan berdiri di sampingku, aku pun bersiap-siaga dengan kemungkinan terburuk.

Dari balik kepulan asap, seorang pria tinggi, membawa senjata berupa gergaji mesin yang berdesing-desing. Aku masih ingat dengan kejadian, penyerangan di rumah sakit non magis. Eriska, Clarissa dan Rio berhadapan dengan salah satu anak buahnya Indra. Salah satunya adalah orang yang memegang senjata gergaji mesin itu. Di samping pria yang memegang gergaji mesin, aku tidak mengenal pria itu, lebih tepatnya. Wajah pria itu lebih muda dari pada pria memegang senjata gergaji mesin.

"Hazassin!" Noah menggertakkan gigi-giginya, memperlihatkan pancaran mata merah menyala, menatap pria berbadan besar itu.