Setelah ciuman itu, Rune mundur sedikit untuk melihat Rose lebih baik. Dia masih secantik biasanya dan Rune merasa sangat beruntung akhirnya memiliki gadis itu kembali dalam hidupnya. Ia tersenyum manis dan berkata, "Aku pulang."
"Selamat datang..." Rose mengangguk. Ia tidak pernah perlu merias wajahnya agar terlihat cantik, tetapi sepertinya ia sengaja berdandan sedikit malam ini. "Masuklah."
Mereka bergandengan tangan dan berjalan masuk ke dalam apartemen. Rune mengambil tasnya dengan satu tangan dan tangan lainnya memegang tangan Rose. Studio loft ini tampak sedikit berbeda dari apa yang diingatnya.
Ada lukisan-lukisan baru yang tergantung di dinding dan sofa di ruang tamu terlihat masih baru. Sekarang bukan lagi sofabed, tetapi sofa kulit berwarna cokelat yang nyaman.
Rune hendak meletakkan tasnya di lemari di sebelah sofa tetapi Rose menggelengkan kepalanya. Dia menunjuk ke atas, ke arah mezzanine. Jantung Rune berdetak kencang.