Zalfa mematung, dia tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat. Zalfa bahkan tidak kuat untuk berteriak memanggil namanya. Karena dia melihat wanita itu sangat cuek sekali, melewatinya. Padahal, di dalam ruangan ada Figo yang notabene adalah kekasih wanita tersebut.
Zalfa menatap kepergian Ervina, wanita itu tidak menengok ke belakang sama sekali. Setelah punduknya sudah tidak terlihat lagi, Zalfa baru melihat ke arah Ervina datang tadi.
Dia melihat Delvis berjalan terpincang-pincang, sepertinya sudah terjadi sesuatu pada kaki lelaki itu. Dia berjalan menghampiri Delvis yang juga sedang berjalan ke arahnya. Mereka bertemu di tengah-tengah.
"Abang kenapa? Kok jalannya pincang begini?" tanya Zalfa. Dia sangat khawatir sekali, takut terjadi apa-apa pada Delvis.
"Enggak apa-apa, cuma kesandung." Delvis mencari alasan yang sekiranya tidak akan menimbulkan pertanyaan lain. Beruntung, Zalfa langsung percaya.