Chapitre 209: Membayar Hutang Peran

Dengan lampu mati di ruang tamu dan TV menyala, seorang wanita tertidur bersandar di sofa, dengan remote control di tangannya.

Jarum jam dinding sudah menunjuk ke jam 1 pagi, dan pintu yang tiba-tiba terbuka membangunkan wanita itu dari tidur nyenyaknya. Dia berjalan keluar dengan mengenakan gaun tepat pada waktunya untuk melihat suaminya mendorong pintu dan melangkah masuk ke dalam rumah.

Wanita itu mengambil sandal dari balik pintu dan memakaikannya ke kaki suaminya, lalu mengambil mantel dari suaminya dan menggantungnya di gantungan.

Sang suami memeluk wanita itu dari belakang, aroma alkohol yang menyengat mengalir ke wajahnya, dan wanita itu mengerutkan kening, "Minum lagi?"

"Mereka semua adalah teman dekat, dan tidak bisa menolaknya." Pria itu menjawab dengan nada meminta maaf.

"Kamu jarang minum terlalu banyak alkohol sebelumnya ..." kata wanita itu pelan dalam pelukan suaminya.

"Mungkin karena tekanannya agak berat akhir-akhir ini." Pria itu berkata dengan sedikit pahit.