Chapitre 202: Dia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan Selene...

```

Sudut Pandang Narator

Saat Kragen melambung di langit, dengan penurunan cepat menuju Bisikan Bulan, ia tak bisa menghentikan air mata yang mengalir. Dia menangis bukan karena sedih tetapi... akhirnya, dia akan melepaskan ancaman kecil harapan bahwa ibunya akan mencintainya dengan terang-terangan.

Ia tumbuh dengan diberi tahu bahwa dia beruntung masih hidup... untuk dibawa selama berbulan-bulan dan dilahirkan. Itulah yang ayahnya katakan berulang kali padanya.

"Ibumu terlalu sibuk menyelamatkan dunia kita... kamu harus beruntung dia memutuskan untuk memilikimu,".

Dan itulah mentalitas yang ia tumbuh dengan. Sepanjang hidupnya, ia ingin memudahkan segalanya untuknya... berharap suatu hari, dia akan membutuhkannya dan melihatnya sekali saja... hanya untuk apa adanya dia tapi tahun-tahun berubah menjadi abad dan abad berlalu... sehingga ia kehilangan harapan...