Terry menghela nafas panjang melihat Lucken berbaring di sampingnya dengan memeluk pinggangnya. Setelah beberapa kali sudah mengeluarkan hasrat cintanya, Terry hanya bisa duduk lemas di samping Lucken yang tidak nyenyak di sampingnya.
"Luck." panggil Terry membangunkan Lucken dengan pelan agar segera bangun dan kembali ke kamar Alisha.
Perlahan Lucken membuka matanya menatap Terry yang sedang membelai rambutnya.
"Ada apa Terry? aku masih sangat rindu. Aku ingin tidur sambil memelukmu." ucap Lucken dengan perasaan merasa lega karena Terry tidak lagi marah padanya. Bahkan jalinan cintanya sudah terjalin lagi dengan mendapatkan cinta sepenuhnya dari Terry.
"Kamu harus kembali ke kamar Alisha, Luck. Sekarang sudah jam satu malam, kasihan Alisha kalau selalu menunggumu." ucap Terry dengan perasaan sedih.
"Mendengar ucapan Terry, Lucken hanya terdiam tidak memberikan komentar apa pun tentang apa yang sudah ia lakukan pada Alisha.