"Tidak Terry, aku tidak akan melakukan hal itu padamu Terry. Sungguh aku tidak kamu menderita hanya karena kesalahanku." ucap Lucken seraya memeluk erat Terry agar tidak membahas tentang hal itu lagi.
Mendengar ucapan Lucken, Terry semakin tenggelam dalam kesedihan. Bagaimana dia akan bisa mengatakan kalau apa yang ditakutkan Lucken ternyata sudah terjadi. Saat ini dia telah hamil karena kesalahan mereka berdua.
"Terry, kamu tidak apa-apa kan? kamu tidak salah paham dengan apa yang aku katakan kan?" tanya Lucken dengan tatapan cemas. Entah kenapa setiap dia mengatakan sesuatu tentang perasaannya soal Alisha, hatinya selalu mencemaskan perasaan Terry.
"Terry katakan sesuatu, jangan diam saja." ucap Lucken dengan tatapan sangat dalam.
Terry mengangkut wajahnya menatap kedua mata Lucken, kemudian menggelengkan kepalanya dengan sangat pelan.