Jemari Ariel berhenti bergerak, tatapannya terlihat gamang seolah dia sedang berusaha mencari sesuatu untuk meyakinkan dirinya. "Hm. Luna... masih belum tergantikan." Jawabnya.
Amir termangu. dia turut berhenti bermain dan kini menatap Ariel lekat. Jika biasanya Amir akan segera mengalihkan pembicaraan demi membuat keadaan mereka berdua tidak semakin menegang, namun kali ini tidak, Amir hanya diam dan mengamati Ariel.
Amir sadar jika apa yang mereka bicarakan ini tidak semestinya terjadi. Semestinya, Amir tidak membiarkan Ariel mengatakan hal seperti itu di depannya demi menghargai persahabatan mereka. Namun, cara Ariel dan Ariel memandang persahabatan mereka lebih tinggi dari itu.
Ekor mata Amir bergerak melirik ke arah celah bawah pintu saat menemukan bayangan yang beranjak menjauh. Dahi Amir berkerut samar, kemudian dia menghela napas panjangnya dan menyandarkan punggung.
Ini tidak akan mudah bagi Ariel nantinya.
~