Itu adalah sebuah bentuk kepercayaan Niky padanya dan Putra tahu, Niky tidak akan pernah sembarangan memercayai orang lain. Lalu, saat ini Ariel mengatakan sudah pernah menemui keluarga Niky, tentu saja itu membuat Putra semakin muram dan bersalah karena telah menyia-nyiakan Niky.
"Kebetulan gue sama Niky harus pergi untuk mengurus pernikahan kami, jadi... kita pergi duluan ya. Ayo, sayang."
Ariel tersenyum manis pada Niky, lalu masih sambil merangkul pinggang Niky, Ariel membawa Niky ke mobilnya, membukakan pintu dan memersilahkan Niky masuk. Niky mendengus kuat sebelum masuk ke dalam mobil. Dia sempat menatap Putra sebentar dari tempatnya sebelum mobil Ariel pergi meninggalkan tempat itu.
"Gimana akting gue?" tanya Ariel dengan nada gelinya.
Niky yang sejak tadi hanya menatap lurus ke depan sambil bersedekap, kini menoleh tajam menatap Ariel. "Akting?" cibirnya. "itu namanya kekanakan."