"Hey, Ariel. Kenapa kau hanya berdiri di sana sejak tadi dan memandang kami. Menyeramkan sekali. Kau tidak sedang menguping pembicaraan kami, bukan?"
Belum selesai Honey memproses segala keterkejutannya atas informasi tentang Night yang Shaena sampaikan, dia dikagetkan dengan pernyataan tiba-tiba dari temannya itu. Dengan cepat Hoeny mengangkat kepalanya, menemukan satu sosok yang sangat dikenal yang tengah bersandar pada pintu ruangan. Memandang ke arah dirinya.
"Ariel?"
Tak hanya dirinya, namun Honey dapat melihat ekspresi keterkejutan Ariel saat mendengar sapaan tersebut. Honey memprediksi kalau Ariel sama sekali tak menyangka kalau anak manusia spesial ini akan mengingat dirinya.
"Tunggu, kalian saling mengenal atau bagaimana? Kenapa saling bertatapan begitu. Perasaan aku tak pernah mengenalkan temanku ini kepadamu, Honey?" tanya Shaena yang benar-benar tak paham apapun.