'Dia kini milik orang, sehingga hal itu… membuatku tak rela.'
Itulah yang Night pikirkan saat mendengar hal itu. Dia benar-benar tak bisa mengabaikan rasa yang menggelayut di dadanya saat mendengar ucapan Honey itu. Karena setahunya dari dulu dia ingin menjadikan Honey hanya menjadi miliknya.
"Sudah habis, Nak?"
Lamunan Night buyar saat Honey tiba-tiba bersuara pada Max. Wanita itu bangkit dari tempat duduknya, lantas mendekati bocah itu. Dengan sangat lembut dan perhatian Honey mengelap bekas es krim yang lengket di bibir dan tangannya. Night bisa melihat betapa besar cinta Honey kepada anak itu.
'Yang mana artinya dia juga mencintai suaminya? Mungkin walau pada awalnya terpaksa, sekarang dia telah mencintainya?'
Hati Night semakin sakit saja merasakannya. Dia benar-benar tak menyangka walau sepuluh tahun sempat mati suri, namun gairahnya terhadap Honey tetaplah sama. Perasaannya masih sama sama menggebunya.