Tidak lagi melanjutkan pembicaraan tentang Adrian, si pria yang mengesalkan bagiku. Dan menurutku, dia memang pria paling misterius dibanding Jose. Ah, mereka memang agak mirip. Tapi, Adrian lebih menampakkan sisi mengerikan karena selalu hadir dalam mimpi buruk.
Anehnya, mereka percaya dengan mimpi burukku. Sebenarnya, ini bukan hanya sekadar mimpi buruk. Lebih disebut dengan paranoid. Jika melihat seseorang yang membuat kita takut, khawatir, bahkan lebih, maka sensasi emosional kian membludak pecah.
Aku pun merasakan hal demikian. Seluruh keringat bercucuran deras, setelah melihat bayangan semirip Adrian.
Kami berhenti di perkantoran stasiun televisi. Tak asing lagi dengan bangunan pencakar langit di depan mataku.
"Ntar kita ganti mobil Van, jadi mobil gue ditaruh ke rumah lagi." Oslan menghentikan mobilnya tepat di depan bangunan, di antara parkiran banyak mobil.