Aku tidak mengharapkan siapa pun datang sore ini. Tapi, seorang gadis remaja muda telah berdiri di hadapan pintu sambil tersenyum manja. Sudah tidak perlu disebutkan lagi, Meila langsung saja memasuki rumah tanpa aba-aba dariku.
"Wah, keren banget rumahnya!" pujinya mencengam mulutnya. Kepalanya bahkan memutar ke segala sudut ruangan. Meila memang adik sepupu yang berisik dari kecil, dua bersaudara dengan sifat yang sangat berbeda.
Aku bersedekap tangan melihat tingkahnya sembrono memasuki rumah tanpa permisi. Mataku berkerut-kerut kesal karena Meila sangatlah tidak sopan.
"Riko ke mana? Kenapa lo bisa tahu rumah gue di sini?" Akhirnya, aku mempertanyakan hal lain, termasuk tujuannya datang ke sini.
Meila tidak menyahut, tetapi dia malah menjelajahi ruang demi ruang. Dia memang memiliki yang serupa denganku, tapi dia selalu kepo akan hal baru ditemuinya. Dia langsung berbalik mengarahku, sambil memperlihatkan raut seluas kesan takjub.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.