"Maaf, Mas gak bisa penuhin semua keinginanmu, Ran. Mas gak mau membuat hubungan Dika dan Leony jadi hancur. Mereka berdua layak bahagia."
"Apa, Mas?! Mas sadar gak sih ngucapin itu?" Rani tak terima ketika Arif berkata seperti tadi.
"Biarin mereka berdua bahagia, Ran. Biarkan mereka menikah. Dika dan Leony juga berhak untuk bahagia."
"Gak! Aku gak suka sama si Leony itu. Wanita gak bener. Kerjaannya cuma melayani pria hidung belang di tempat prostitusi itu dulu, termasuk main sama kamu kan, Mas?"
Lagi-lagi Rani harus mengingatkan tentang hal ini pada Arif. Wanita itu masih belum sepenuhnya melupakan kejadian yang paling menyakitkan dalam hidupnya.
"Ran, kok kamu masih ingat sama kejadian itu lagi sih? Mas kira, kamu udah mulai mengikhlaskannya."